Pekerja Korsel mulai tinggalkan Kaesong
A
A
A
Sindonews.com – Para pekerja Korea Selatan (Korsel) yang tersisa di Kompleks Industri Kaesong, mulai meninggalkan kawasan industri gabungan tersebut pada Sabtu (27/4/2013). Demikian dilaporkan oleh media setempat.
Menurut laporan itu, pada Sabtu sore ada 126 pekerja Korsel, termasuk seorang pekerja asal China yang meninggalkan Kaesong. Kini, hanya tersisa 50 pekerja Korsel di kompleks industri Kaesong. Direncanakan, 50 pekerja itu akan meninggalkan Kaesong pada Senin 29 April.
Perginya para pekerja Korsel ini seusai dengan pernyataan yang diberikan oleh Presiden Korsel, Park Geun-hye yang mengumumkan keputusan, bahwa pemerintah Korsel akan menarik semua staf dari industri gabungan Kaesong. "Saya sangat prihatin terhadap keselamatan para pekerja di zona industri tersebut," ungkap Geun-hye.
"Kami memutuskan untuk menarik semua pekerja yang tersisa, karena situasi di kompleks industri tersebut semakin sulit," ungkap Ryoo Kihl-jae, Menteri Unifikasi Korsel, seperti dilansir Yonhap, kantor berita Korsel.
"Keputusan ini harus diambil, sebab Korut tidak mengizinkan Korsel untuk mengirimkan bantuan makanan dan obat-oabatan kepada para pekerja, tindakan itu sama sekali tidak dapat dibenarkan," terang Kihl-jae.
Satu hari sebelumnya, Korsel telah kembali mengajukan tawaran untuk berunding dengan Korea Utara (Korut). Namun, Korut tetap tak menaggapi tawaran itu. Kihl-jae menuduh Korut telah mengingari semua perjanjian kesepakatan kerjasama ekonomi pada 2004 lalu.
"Karena keputusan Korut menolak ajakan dialog, perusahaan yang berinvestasi di kompleks industri gabungan tersebut menghadapi kerugian serius," tutur Kihl-jae.
Menurut laporan itu, pada Sabtu sore ada 126 pekerja Korsel, termasuk seorang pekerja asal China yang meninggalkan Kaesong. Kini, hanya tersisa 50 pekerja Korsel di kompleks industri Kaesong. Direncanakan, 50 pekerja itu akan meninggalkan Kaesong pada Senin 29 April.
Perginya para pekerja Korsel ini seusai dengan pernyataan yang diberikan oleh Presiden Korsel, Park Geun-hye yang mengumumkan keputusan, bahwa pemerintah Korsel akan menarik semua staf dari industri gabungan Kaesong. "Saya sangat prihatin terhadap keselamatan para pekerja di zona industri tersebut," ungkap Geun-hye.
"Kami memutuskan untuk menarik semua pekerja yang tersisa, karena situasi di kompleks industri tersebut semakin sulit," ungkap Ryoo Kihl-jae, Menteri Unifikasi Korsel, seperti dilansir Yonhap, kantor berita Korsel.
"Keputusan ini harus diambil, sebab Korut tidak mengizinkan Korsel untuk mengirimkan bantuan makanan dan obat-oabatan kepada para pekerja, tindakan itu sama sekali tidak dapat dibenarkan," terang Kihl-jae.
Satu hari sebelumnya, Korsel telah kembali mengajukan tawaran untuk berunding dengan Korea Utara (Korut). Namun, Korut tetap tak menaggapi tawaran itu. Kihl-jae menuduh Korut telah mengingari semua perjanjian kesepakatan kerjasama ekonomi pada 2004 lalu.
"Karena keputusan Korut menolak ajakan dialog, perusahaan yang berinvestasi di kompleks industri gabungan tersebut menghadapi kerugian serius," tutur Kihl-jae.
(esn)