Pelaku bom Boston juga sempat targetkan New York
A
A
A
Sindonews.com – Dua pelaku bom Boston, Tamerlan Tsarnaev dan Dzhokhar Tsarnaev diduga juga menargetkan New York sebagai lokasi penyebaran teror. Hal ini diungkapkan oleh Walikota New York, Michael Bloomberg, Kamis (25/4/2013).
“Kemarin malam, kami telah diberitahu oleh FBI, bahwa pelaku bom Boston yang saat ini masih hidup mengaku, bahwa mereka semula juga menargetkan New York sebagai sasaran berikutnya,” jelas Bloomberg di Balai Kota New York.
Menurut Bloomberg, selain dua bom yang meledak saat berlangsungnya Boston Marathon, dua bersaudara itu juga sudah merancang sejumlah bom lain. “Dia (Dzhokhar) dan saudara tuanya menjadikan New York sebagai target dan akan meledakan bom di Times Square," lanjut Bloomberg.
Saat ini, Dzhokhar masih dalam perawatan akibat luka yang didapatnya dalam baku tembak dengan polisi Boston dan petugas federal Amerika Serikat (AS). Dalam baku tembak itu, Dzhokhar terluka di bagian leher yang membuatnya belum bisa berbicara hingga kini.
Sementara itu, Anzor Tsarnaev, ayah Tamerlan dan Dzhokhar mengaku akan datang ke AS. Kunjungan ini dimaksudkan untuk mengubur anak tertuanya, Tamerlan yang tewas dalam baku tembak dengan aparat AS.
"Saya akan ke AS. Saya ingin melihat anak saya dan mengubur putra sulung saya. Tidak ada niat buruk dalam kunjungan ini. Saya tidak berencana untuk meledakkan sesuatu," kata Anzor dalam konferensi pers di Makhachkala, Dagestan, Rusia, Kamis (25/4/2013).
“Kemarin malam, kami telah diberitahu oleh FBI, bahwa pelaku bom Boston yang saat ini masih hidup mengaku, bahwa mereka semula juga menargetkan New York sebagai sasaran berikutnya,” jelas Bloomberg di Balai Kota New York.
Menurut Bloomberg, selain dua bom yang meledak saat berlangsungnya Boston Marathon, dua bersaudara itu juga sudah merancang sejumlah bom lain. “Dia (Dzhokhar) dan saudara tuanya menjadikan New York sebagai target dan akan meledakan bom di Times Square," lanjut Bloomberg.
Saat ini, Dzhokhar masih dalam perawatan akibat luka yang didapatnya dalam baku tembak dengan polisi Boston dan petugas federal Amerika Serikat (AS). Dalam baku tembak itu, Dzhokhar terluka di bagian leher yang membuatnya belum bisa berbicara hingga kini.
Sementara itu, Anzor Tsarnaev, ayah Tamerlan dan Dzhokhar mengaku akan datang ke AS. Kunjungan ini dimaksudkan untuk mengubur anak tertuanya, Tamerlan yang tewas dalam baku tembak dengan aparat AS.
"Saya akan ke AS. Saya ingin melihat anak saya dan mengubur putra sulung saya. Tidak ada niat buruk dalam kunjungan ini. Saya tidak berencana untuk meledakkan sesuatu," kata Anzor dalam konferensi pers di Makhachkala, Dagestan, Rusia, Kamis (25/4/2013).
(esn)