Taiwan laporkan kasus pertama flu burung H7N9
A
A
A
Sindonews.com – Seorang pengusaha Taiwan berusia 53 tahun dilaporkan telah terjangkiti virus H7N9, Rabu (24/4/2013). Menurut Departemen Kesehatan Taiwan, ini adalah kasus virus H7N9 pertama yang terjadi di negara itu dan di luar China Daratan.
Seperti dilaporkan Reuters, diduga pria ini tertular virus H7N9 saat melakukan kunjungan ke Suzhou, China pada 9 April silam. “Tiga hari setelah kembali dari kunjungan ke Suzhou, pria itu langsung menjalani perawatan di rumah sakit,” kata Menteri Kesehatan Taiwan, Chiu Wen-Ta.
Menurut Wen-Ta, pasien itu didiagnosis positif mengidap virus H7N9 dan berada dalam kondisi serius. “Pemerintah Taiwan akan mengambil tindakan yang tepat, termasuk membuka klinik rawat khusus untuk kasus H7N9,” jelas Wen-Ta.
“Pasien mengatakan, ia tidak pernah kontak dengan unggas atau memakan unggas dan telur selama kunjungan ke Suzhou,” ucap Wen-Ta. Pemerintah Taiwan mengatakan, mereka memantau 139 orang yang telah memiliki kontak dengan pria itu, termasuk 110 pekerja rumah sakit di tiga rumah sakit.
Selama ini, di antara Taiwan dan China telah tumbuh hubungan bisnis dan ekonomi. Hal ini membuat banyak kaum pengusaha yang sering bepergian menyeberangi selat untuk urusan bisnis.
Virus H7N9 kali pertama ditemukan di China pada akhir Maret silam. Menurut Komisi Kesehatan Nasional dan Keluarga Berencana China, hingga kini tercatat sudah 108 warga negara itu yang terjangkit virus flu burung H7N9. Dari jumlah itu, 22 di antaranya telah meinggal dunia.
Seperti dilaporkan Reuters, diduga pria ini tertular virus H7N9 saat melakukan kunjungan ke Suzhou, China pada 9 April silam. “Tiga hari setelah kembali dari kunjungan ke Suzhou, pria itu langsung menjalani perawatan di rumah sakit,” kata Menteri Kesehatan Taiwan, Chiu Wen-Ta.
Menurut Wen-Ta, pasien itu didiagnosis positif mengidap virus H7N9 dan berada dalam kondisi serius. “Pemerintah Taiwan akan mengambil tindakan yang tepat, termasuk membuka klinik rawat khusus untuk kasus H7N9,” jelas Wen-Ta.
“Pasien mengatakan, ia tidak pernah kontak dengan unggas atau memakan unggas dan telur selama kunjungan ke Suzhou,” ucap Wen-Ta. Pemerintah Taiwan mengatakan, mereka memantau 139 orang yang telah memiliki kontak dengan pria itu, termasuk 110 pekerja rumah sakit di tiga rumah sakit.
Selama ini, di antara Taiwan dan China telah tumbuh hubungan bisnis dan ekonomi. Hal ini membuat banyak kaum pengusaha yang sering bepergian menyeberangi selat untuk urusan bisnis.
Virus H7N9 kali pertama ditemukan di China pada akhir Maret silam. Menurut Komisi Kesehatan Nasional dan Keluarga Berencana China, hingga kini tercatat sudah 108 warga negara itu yang terjangkit virus flu burung H7N9. Dari jumlah itu, 22 di antaranya telah meinggal dunia.
(esn)