NATO desak Korut untuk meninggalkan senjata nuklir
A
A
A
Sindonews.com – Para Menteri Luar Negeri dari 28 negara NATO pada Selasa (23/4/2013) mendesak Korea Utara (Korut) untuk meninggalkan semua senjata nuklir dan program nuklir, serta rudal balistik yang dimiliki negara komunis itu.
“NATO mengecam "dalam istilah terkuat" perkembangan lebih lanjut program rudal balistik dan senjata nuklir Pyongyang, serta "retorika inflamasi dan mengancam," kata sebuah pernyataan NATO, seperti dikutip dari Xinhua.
“Langkah tersebut merusak stabilitas regional, membahayakan prospek perdamaian di Semenanjung Korea, dan mengancam perdamaian dan keamanan internasional," lanjut pernyataan NATO itu.
Beberapa bulan terakhir, ketegangan di Semenanjung Korea kian meningkat. Hal ini terjadi setelah Dewan Keamanan PBB memberlakukan sanksi baru terhadap Pyongyang pada Maret silam. Sanksi dijatuhkan DK PBB karena Korut kembali melakukan uji coba nuklir pada bulan Februari.
Korut semakin marah, karena Amerika Serikat dan Korea Selatan (Korsel) melakukan latihan perang intensif di wilayah Korsel. Termasuk mengirimkan pesawat pembom B-52 dan pembom siluman B-2s dalam rangka unjuk kekuatan.
“NATO mengecam "dalam istilah terkuat" perkembangan lebih lanjut program rudal balistik dan senjata nuklir Pyongyang, serta "retorika inflamasi dan mengancam," kata sebuah pernyataan NATO, seperti dikutip dari Xinhua.
“Langkah tersebut merusak stabilitas regional, membahayakan prospek perdamaian di Semenanjung Korea, dan mengancam perdamaian dan keamanan internasional," lanjut pernyataan NATO itu.
Beberapa bulan terakhir, ketegangan di Semenanjung Korea kian meningkat. Hal ini terjadi setelah Dewan Keamanan PBB memberlakukan sanksi baru terhadap Pyongyang pada Maret silam. Sanksi dijatuhkan DK PBB karena Korut kembali melakukan uji coba nuklir pada bulan Februari.
Korut semakin marah, karena Amerika Serikat dan Korea Selatan (Korsel) melakukan latihan perang intensif di wilayah Korsel. Termasuk mengirimkan pesawat pembom B-52 dan pembom siluman B-2s dalam rangka unjuk kekuatan.
(esn)