Pasca penangkapan Dzhokhar, warga Watertown gelar perayaan
A
A
A
Sindonews.com - Suasana Kota Boston yang beberapa jam lalu terlihat tak ubahnya kota hantu, berubah dalam sekejap setelah polisi menangkap Dzhokhar Tsarnaev (19), salah seorang pelaku bom Boston, Jumat (19/4/2013) pukul 21.00 waktu setempat.
Warga Wetertown tumpah ke jalan-jalan dan melakukan selebrasi spontan atas keberhasilan operasi penangkapan tersangka terakhir pelaku bom Boston. Mereka keluar dari dalam rumah dan berbaris di sepanjang jalan, serta menyambut iring-iringan mobil polisi yang meninggalkan lokasi penangkapan Dzhokhar yang tak lain adalah kediamannya.
Setiap kali mobil darurat melewati barisan warga, mereka bersorak sambil melambaikan bendera. Petugas membalas sorakan tersebut dengan membunyikan klakson mobil mereka.
Tidak hanya warga, pihak gereja Boston juga ikut merayakan keberhasilan penangkapan Dzhokhar. Mereka membunyikan lonceng gereja untuk beberapa kali sebagai ungkapan kemenangan.
"Malam ini, keluarga kami dan seluruh masyarakat secara luas memuji tindakan yang telah dilakukan oleh sejumlah aparat penegak hukum yang telag bekerja dengan sangat baik. Kami yakin setelah penangkapan ini, giliran pengadilan menjalankan tugasnya pada tersangka," ungkap ayah Martin Richard (8), salah satu korban tewas dalam ledakan bom Boston.
Seperti diketahui, Kota Boston seolah-olah berada kondisi darurat militer. Polisi bersenjatakan senapan berpatroli di jalan-jalan sepi di Boston, Watertown, Cambridge, Waltham, Newton, Belmont, dan Brookline.
Otoritas juga memerintahkan pada warga Boston untuk tetap berada di dalam rumah masing-masing dan mengunci pintu serta jendela. Sementara pihak kepolisian meminta warga langsung menghubungi 911, jika ada orang yang dicurigai dilingkungan mereka.
Tapi, semuanya telah usai, beberapa jam yang lalu Dzhokhar ditangkap di lokasi persembunyianya, di dalam sebuah perahu di belakang rumahnya. Setiba di lokasi kejadian, polisi tidak langsung menangkap tersangka, karena kemungkinan Dzhokhar bersenjata. Polisi telah melakukan negosiasi dengan tersangka. Tapi, dia menolak menyerah dan keluar dari dalam perahunya.
Operasi penangkapannya berlangsung selama hampir dua jam. Setelah terdengar suara beberapa ledakan tembakan, polisi akhirnya mengerahkan sebuah robot yang membawa granat ke atas perahu persembuyian Dzhokhar. Perahu tersebut meledak dan tersangka akhirnya berhasil ditangkap sekitar pukul 21.00 malam.
Warga Wetertown tumpah ke jalan-jalan dan melakukan selebrasi spontan atas keberhasilan operasi penangkapan tersangka terakhir pelaku bom Boston. Mereka keluar dari dalam rumah dan berbaris di sepanjang jalan, serta menyambut iring-iringan mobil polisi yang meninggalkan lokasi penangkapan Dzhokhar yang tak lain adalah kediamannya.
Setiap kali mobil darurat melewati barisan warga, mereka bersorak sambil melambaikan bendera. Petugas membalas sorakan tersebut dengan membunyikan klakson mobil mereka.
Tidak hanya warga, pihak gereja Boston juga ikut merayakan keberhasilan penangkapan Dzhokhar. Mereka membunyikan lonceng gereja untuk beberapa kali sebagai ungkapan kemenangan.
"Malam ini, keluarga kami dan seluruh masyarakat secara luas memuji tindakan yang telah dilakukan oleh sejumlah aparat penegak hukum yang telag bekerja dengan sangat baik. Kami yakin setelah penangkapan ini, giliran pengadilan menjalankan tugasnya pada tersangka," ungkap ayah Martin Richard (8), salah satu korban tewas dalam ledakan bom Boston.
Seperti diketahui, Kota Boston seolah-olah berada kondisi darurat militer. Polisi bersenjatakan senapan berpatroli di jalan-jalan sepi di Boston, Watertown, Cambridge, Waltham, Newton, Belmont, dan Brookline.
Otoritas juga memerintahkan pada warga Boston untuk tetap berada di dalam rumah masing-masing dan mengunci pintu serta jendela. Sementara pihak kepolisian meminta warga langsung menghubungi 911, jika ada orang yang dicurigai dilingkungan mereka.
Tapi, semuanya telah usai, beberapa jam yang lalu Dzhokhar ditangkap di lokasi persembunyianya, di dalam sebuah perahu di belakang rumahnya. Setiba di lokasi kejadian, polisi tidak langsung menangkap tersangka, karena kemungkinan Dzhokhar bersenjata. Polisi telah melakukan negosiasi dengan tersangka. Tapi, dia menolak menyerah dan keluar dari dalam perahunya.
Operasi penangkapannya berlangsung selama hampir dua jam. Setelah terdengar suara beberapa ledakan tembakan, polisi akhirnya mengerahkan sebuah robot yang membawa granat ke atas perahu persembuyian Dzhokhar. Perahu tersebut meledak dan tersangka akhirnya berhasil ditangkap sekitar pukul 21.00 malam.
(esn)