Presiden Israel bebaskan seorang tahanan Palestina
A
A
A
Sindonews.com – Presiden Israel Shimon Peres pada Kamis (18/4/2013), mengampuni seorang tahanan Palestina yang telah melakukan dua mogok makan jangka panjang.
"Peres menerima rekomendasi dari Menteri Kehakiman Israel, Tzipi Livni, dalam koordinasi dengan dinas keamanan, dan menandatangani pelepasan Mohammed Kamal al-Taj," kata sebuah pernyataan dari kantor Kepresidenan Israel.
"Keputusan untuk melepaskan dia diambil atas dasar kemanusiaan sebagai tahanan yang sedang sakit dengan kondisi medis yang serius," lanjut pernyataan itu. Saat ini, al-Taj telah menjalani hampir 10 tahun dari 14 tahun masa hukuman.
Menurut pengamat hak-hak tahanan Palestina, al-Taj dibawa ke rumah sakit di Ramallah, Tepi Barat. Dia adalah seorang anggota Front Pembebasan Palestina yang melakukan dua mogok makan terpisah bersama narapidana lainnya pada 2012 silam.
Dua aksi mogok makan jangka panjang itu, masing-masing dijalani al-Taj selama 67 hari dan 45 hari. Isu soal tahanan Palestina yang melakukan aksi mogok makan telah menjadi isu panas di Tepi Barat dan jalur Gaza. Aksi demo warga Palestina yang berujung bentrok dengan tentara Israel, kerap dipicu oleh isu ini.
Kematian seorang tahanan Palestina akibat kanker di dalam penjara Israel, telah memicu terjadinya aksi demontrasi yang meluas menjadi aksi kekerasan di Tepi Barat pada bulan ini. Keadaan kian memanas, setelah tewasnya dua remaja Palestina akibat tembakan tentara Israel.
"Peres menerima rekomendasi dari Menteri Kehakiman Israel, Tzipi Livni, dalam koordinasi dengan dinas keamanan, dan menandatangani pelepasan Mohammed Kamal al-Taj," kata sebuah pernyataan dari kantor Kepresidenan Israel.
"Keputusan untuk melepaskan dia diambil atas dasar kemanusiaan sebagai tahanan yang sedang sakit dengan kondisi medis yang serius," lanjut pernyataan itu. Saat ini, al-Taj telah menjalani hampir 10 tahun dari 14 tahun masa hukuman.
Menurut pengamat hak-hak tahanan Palestina, al-Taj dibawa ke rumah sakit di Ramallah, Tepi Barat. Dia adalah seorang anggota Front Pembebasan Palestina yang melakukan dua mogok makan terpisah bersama narapidana lainnya pada 2012 silam.
Dua aksi mogok makan jangka panjang itu, masing-masing dijalani al-Taj selama 67 hari dan 45 hari. Isu soal tahanan Palestina yang melakukan aksi mogok makan telah menjadi isu panas di Tepi Barat dan jalur Gaza. Aksi demo warga Palestina yang berujung bentrok dengan tentara Israel, kerap dipicu oleh isu ini.
Kematian seorang tahanan Palestina akibat kanker di dalam penjara Israel, telah memicu terjadinya aksi demontrasi yang meluas menjadi aksi kekerasan di Tepi Barat pada bulan ini. Keadaan kian memanas, setelah tewasnya dua remaja Palestina akibat tembakan tentara Israel.
(esn)