IAEA memulai penyelidikan ulang di PLTN Fukushima
A
A
A
Sindonews.com – Badan Energi Atom Internasional (IAEA) memulai penyelidikan ulang pada PLTN Fukushima, Jepang, pada Senin (15/4/2013). Penyelidikan ulang dilakukan setelah terjadinya pemadaman listrik yang mengurangi kepercayaan publik dalam upaya pembersihan PLTN itu.
Sebuah misi IAEA mengadakan pertemuan dengan pejabat dari pemerintah Jepang dan Operator Tokyo Electric Power Co (TEPCO) di Tokyo, menjelang pemeriksaan di PLTN Fukushima yang sempat mengalami kebocoran setelah diterjang gelombang tsunami pada Maret 2011 silam.
"Setelah melakukan diskusi pada pekan ini, saya berharap bahwa kita akan memiliki informasi baru untuk memberikan penilaian kami dan memberikan kami umpan balik kepada pemerintah Jepang," jelas Juan Carlos Lentijo, kepala misi IAEA, kepada wartawan.
Tim IAEA dijadwalkan menyampaikan laporan kepada pemerintah dan TEPCO pada 22 April. Dalam penyelidikan yang akan berlangsung selama 8 hari itu, tim IAEA akan diperkuat oleh para ahli nuklir dan spesialis internasional. Penyelidikan ini sendiri berlangsung atas permintaan pemerintah Jepang.
Tim IAEA akan berfokus pada proses dekomisioning dan akan melihat langkah-langkah TEPCO untuk mengatasi kebocoran dan pemadaman yang menyebabkan kegagalan sistem pendingin.
Sebuah misi IAEA mengadakan pertemuan dengan pejabat dari pemerintah Jepang dan Operator Tokyo Electric Power Co (TEPCO) di Tokyo, menjelang pemeriksaan di PLTN Fukushima yang sempat mengalami kebocoran setelah diterjang gelombang tsunami pada Maret 2011 silam.
"Setelah melakukan diskusi pada pekan ini, saya berharap bahwa kita akan memiliki informasi baru untuk memberikan penilaian kami dan memberikan kami umpan balik kepada pemerintah Jepang," jelas Juan Carlos Lentijo, kepala misi IAEA, kepada wartawan.
Tim IAEA dijadwalkan menyampaikan laporan kepada pemerintah dan TEPCO pada 22 April. Dalam penyelidikan yang akan berlangsung selama 8 hari itu, tim IAEA akan diperkuat oleh para ahli nuklir dan spesialis internasional. Penyelidikan ini sendiri berlangsung atas permintaan pemerintah Jepang.
Tim IAEA akan berfokus pada proses dekomisioning dan akan melihat langkah-langkah TEPCO untuk mengatasi kebocoran dan pemadaman yang menyebabkan kegagalan sistem pendingin.
(esn)