Singapura pastikan bebas dari flu burung
A
A
A
Sindonews.com – Singapura memastikan, bahwa hingga kini negara itu bebas dari virus flu burung. Demikian dinyatakan oleh Agri-Food and Veterinary Authority of Singapore (AVA), Sabtu (13/4/2013), seperti dikutip dari channelnewsasia.
Menurut AVA, unggas dan unggas impor yang dijual di Singapura, aman untuk dikonsumsi. Pernyataan ini menyusul merebaknya virus flu burung jenis baru, H7N9 di China yang telah menewaskan setidaknya 10 warga China.
“Kami memiliki tindakan pencegahan untuk menjaga penyakit umumnya dikenal sebagai flu burung menyebar ke Singapura. Tidak ada unggas dari China diizinkan untuk diimpor ke Singapura sejak 2004, ketika flu burung pertama kali muncul di wilayah tersebut,” sebut pernyataan AVA.
AVA menambahkan, Singapura hanya memperbolehkan impor produk unggas yang telah dipanaskan untuk menghilangkan virus flu burung. Produk-produk ini diimpor dari perusahaan yang terakreditasi di China daratan.
“Kami secara teratur memonitor sampel impor unggas dan telur di pintu masuk, sebagai bagian dari pengawasan rutin dan program inspeksi. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa pasokan peternakan bebas dari flu burung dan untuk memastikan bahwa unggas dan telur aman dikonsumsi,” lanjut pernyataan AVA.
AVA juga mengatakan, burung-burung hias hanya dapat diimpor dari negara yang dinyatakan bebas flu burung. Dan, burung-burung itu juga harus menjalani isolasi pra-ekspor selama 21 hari di negara pengekspor. Burung-burung itu juga harus diuji bebas dari flu burung sebelum diimpor.
Menurut AVA, unggas dan unggas impor yang dijual di Singapura, aman untuk dikonsumsi. Pernyataan ini menyusul merebaknya virus flu burung jenis baru, H7N9 di China yang telah menewaskan setidaknya 10 warga China.
“Kami memiliki tindakan pencegahan untuk menjaga penyakit umumnya dikenal sebagai flu burung menyebar ke Singapura. Tidak ada unggas dari China diizinkan untuk diimpor ke Singapura sejak 2004, ketika flu burung pertama kali muncul di wilayah tersebut,” sebut pernyataan AVA.
AVA menambahkan, Singapura hanya memperbolehkan impor produk unggas yang telah dipanaskan untuk menghilangkan virus flu burung. Produk-produk ini diimpor dari perusahaan yang terakreditasi di China daratan.
“Kami secara teratur memonitor sampel impor unggas dan telur di pintu masuk, sebagai bagian dari pengawasan rutin dan program inspeksi. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa pasokan peternakan bebas dari flu burung dan untuk memastikan bahwa unggas dan telur aman dikonsumsi,” lanjut pernyataan AVA.
AVA juga mengatakan, burung-burung hias hanya dapat diimpor dari negara yang dinyatakan bebas flu burung. Dan, burung-burung itu juga harus menjalani isolasi pra-ekspor selama 21 hari di negara pengekspor. Burung-burung itu juga harus diuji bebas dari flu burung sebelum diimpor.
(esn)