Meningkat, jumlah pengungsi Suriah yang kembali ke kampung halaman
A
A
A
Sindonews.com – Badan pengungsi PBB (UNHCR) menyatakan, dalam 10 hari terakhir terjadi peningkatan jumlah pengungsi Suriah yang kembali ke kampung halaman mereka, meski perang masih berkecamuk di Suriah.
“Saat ini, sudah ada sekitar 300 warga Suriah, yang semula mengungsi di Jordania, kembali ke negara mereka. Kami sangat khawatir dengan keselamatan mereka,” sebut pernyataan UNHCR, Jumat (12/4/2013), seperti dikutip dari Ahram online.
Juru Bicara UNHCR, Melissa Fleming menjelaskan, para warga Suriah itu memilih untuk kembali ke rumah dengan sejumlah alasan. Di antaranya adalah laporan soal peningkatan keamanan di sejumlah desa perbatasan dan untuk melindungi properti mereka.
“Banyak juga yang ingin bersatu kembali dengan anggota keluarga atau menjemput kerabat yang tertinggal dan membawa mereka kembali ke Jordania,” ujar Fleming mengatakan kepada wartawan di Jenewa.
Menurutnya, sebagian besar warga Suriah itu adalah mereka yang tinggal di desa-desa dekat perbatasan Suriah-Jordania dan di daerah Daraa. “Kami sangat prihatin, bahwa para pengungsi itu kembali ke daerah yang dilanda kekurangan makanan, kekurangan bahan bakar dan listrik, serta memiliki layanan yang terbatas," lanjutnya.
Meski ada peningkatan jumlah warga Suriah yang kembali ke negara asal mereka, namun arus sebaliknya tetap jauh lebih besar. Menurut UNHCR, Warga Suriah yang menyeberangi perbatasan dan mencari perlindungan ke negara tetangga tetap banyak.
“Saat ini, sudah ada sekitar 300 warga Suriah, yang semula mengungsi di Jordania, kembali ke negara mereka. Kami sangat khawatir dengan keselamatan mereka,” sebut pernyataan UNHCR, Jumat (12/4/2013), seperti dikutip dari Ahram online.
Juru Bicara UNHCR, Melissa Fleming menjelaskan, para warga Suriah itu memilih untuk kembali ke rumah dengan sejumlah alasan. Di antaranya adalah laporan soal peningkatan keamanan di sejumlah desa perbatasan dan untuk melindungi properti mereka.
“Banyak juga yang ingin bersatu kembali dengan anggota keluarga atau menjemput kerabat yang tertinggal dan membawa mereka kembali ke Jordania,” ujar Fleming mengatakan kepada wartawan di Jenewa.
Menurutnya, sebagian besar warga Suriah itu adalah mereka yang tinggal di desa-desa dekat perbatasan Suriah-Jordania dan di daerah Daraa. “Kami sangat prihatin, bahwa para pengungsi itu kembali ke daerah yang dilanda kekurangan makanan, kekurangan bahan bakar dan listrik, serta memiliki layanan yang terbatas," lanjutnya.
Meski ada peningkatan jumlah warga Suriah yang kembali ke negara asal mereka, namun arus sebaliknya tetap jauh lebih besar. Menurut UNHCR, Warga Suriah yang menyeberangi perbatasan dan mencari perlindungan ke negara tetangga tetap banyak.
(esn)