Jepang akan terbitkan UU untuk batasi wabah penyakit menular
A
A
A
Sindonews.com – Pemerintah Jepang akan menerbitkan sebuah undang-undang (UU) baru yang bertujuan untuk membatasi wabah penyakit menular. UU ini dimunculkan di saat merebaknya virus flu burung jenis baru H7N9 di negara tetangga mereka, China.
“Kami telah merancang sebuah UU yang akan memberi kekuasaan pada pemerintah untuk mengambil langkah-langkah yang efektif di tempat-tempat di mana banyak orang berkumpul," kata Menteri Kesehatan Norihisa Tamura, seperti dikutip dari Channelnews Asia, Jumat (12/4/2013).
Di bawah UU baru itu, jika virus bermutasi dan menjadi menular antar manusia, pemerintah akan mendirikan sebuah markas darurat, memperkuat kegiatan karantina di bandara, dan memberikan vaksinasi pada dokter dan pejabat pemerintah.
Para pejabat lokal juga akan memiliki kekuatan untuk memerintahkan pembatalan sebuah acara, di mana sejumlah besar orang diperkirakan akan berkumpul. Jika pemerintah meramalkan peningkatan tingkat infeksi secara pesat, Perdana Menteri juga bisa menyatakan keadaan darurat, dengan opsi untuk memvaksinasi seluruh penduduk.
Virus flu burung H7N9 yang telah mengakibatkan tewasnya 10 warga China, memang membuat khawatir negara-negara tetangga China. Hingga kini, otoritas kesehatan China melaporkan, sudah 38 warga China yang terinfeksi virus ini.
Virus ini kali pertama ditemukan menulari manusia adalah pada akhir Maret silam. Virus ini diyakini menyebar dari burung ke manusia dan menurut WHO belum ditemukan penularan yang terjadi antar manusia.
“Kami telah merancang sebuah UU yang akan memberi kekuasaan pada pemerintah untuk mengambil langkah-langkah yang efektif di tempat-tempat di mana banyak orang berkumpul," kata Menteri Kesehatan Norihisa Tamura, seperti dikutip dari Channelnews Asia, Jumat (12/4/2013).
Di bawah UU baru itu, jika virus bermutasi dan menjadi menular antar manusia, pemerintah akan mendirikan sebuah markas darurat, memperkuat kegiatan karantina di bandara, dan memberikan vaksinasi pada dokter dan pejabat pemerintah.
Para pejabat lokal juga akan memiliki kekuatan untuk memerintahkan pembatalan sebuah acara, di mana sejumlah besar orang diperkirakan akan berkumpul. Jika pemerintah meramalkan peningkatan tingkat infeksi secara pesat, Perdana Menteri juga bisa menyatakan keadaan darurat, dengan opsi untuk memvaksinasi seluruh penduduk.
Virus flu burung H7N9 yang telah mengakibatkan tewasnya 10 warga China, memang membuat khawatir negara-negara tetangga China. Hingga kini, otoritas kesehatan China melaporkan, sudah 38 warga China yang terinfeksi virus ini.
Virus ini kali pertama ditemukan menulari manusia adalah pada akhir Maret silam. Virus ini diyakini menyebar dari burung ke manusia dan menurut WHO belum ditemukan penularan yang terjadi antar manusia.
(esn)