China tahan 3 penyebar rumor H7N9 di Provinsi Guizhou
A
A
A
Sindonews.com - Biro keamanan masyarakat di Guiyang mengatakan, polisi telah menangkap tiga warga Provinsi Guizhou karena telah menyebar kabar bohong seputar mewabahnya H7N9 atau flu burung di provinsi tersebut.
Ketiganya memicu kepanikan warga Provinsi Guizhou, setelah menyebarkan kabar bohong tersebut secara on line.
"Polisi menahan dua warga bermarga Li dan Cai selama lima hari karena telah menyebarkan desas-desus bahwa wabah flu burung sudah merambah Provinsi Guizhou. Padahal, hingga kini belum ada satu pun laporan kasus pasien terinfeksi flu burung," ungkap Biro keamanan masyarakat Guiyang, seperti dilansir Xinhua, (10/4/2013).
Biro keamanan masyarakat Guiyang mengatakan, dalam microblog, Li dan Cai mengatakan, "Hasil sampel tes darah di pasar unggas hidup Jinyang, wilayah Guiyang dinyatakan positif H7N9." Banyak warga yang membagikan tulisan Li dan Cai, dan akibatnya menimbulkan kepanikan warga Guiyang.
Biro keamanan masyarakat Guiyang membahkan, selain kedua orang tersebut polisi juga menangkap satu orang warga lain yang bermarga Gong. Polisi terpaksa menahan Gong selama 10 hari, karena telah berpartisipasi aktif menyebarkan rumor flu burung hingga memicu kepanikan warga setempat.
Berdasarkan laporan perkembangan terbaru kasus flu burung, Otoritas Kesehatan China mengatakan, sampai Selasa jumlah korban tewas akibat flu burung bertambah dua orang, menjadi sembilan orang. Keduanya berasal dari dua provinsi terpisah, yakni Anhui dan Jiangsu. Sementara itu, total warga China yang telah terinfeksi flu burung berjumlah 28 orang.
Ketiganya memicu kepanikan warga Provinsi Guizhou, setelah menyebarkan kabar bohong tersebut secara on line.
"Polisi menahan dua warga bermarga Li dan Cai selama lima hari karena telah menyebarkan desas-desus bahwa wabah flu burung sudah merambah Provinsi Guizhou. Padahal, hingga kini belum ada satu pun laporan kasus pasien terinfeksi flu burung," ungkap Biro keamanan masyarakat Guiyang, seperti dilansir Xinhua, (10/4/2013).
Biro keamanan masyarakat Guiyang mengatakan, dalam microblog, Li dan Cai mengatakan, "Hasil sampel tes darah di pasar unggas hidup Jinyang, wilayah Guiyang dinyatakan positif H7N9." Banyak warga yang membagikan tulisan Li dan Cai, dan akibatnya menimbulkan kepanikan warga Guiyang.
Biro keamanan masyarakat Guiyang membahkan, selain kedua orang tersebut polisi juga menangkap satu orang warga lain yang bermarga Gong. Polisi terpaksa menahan Gong selama 10 hari, karena telah berpartisipasi aktif menyebarkan rumor flu burung hingga memicu kepanikan warga setempat.
Berdasarkan laporan perkembangan terbaru kasus flu burung, Otoritas Kesehatan China mengatakan, sampai Selasa jumlah korban tewas akibat flu burung bertambah dua orang, menjadi sembilan orang. Keduanya berasal dari dua provinsi terpisah, yakni Anhui dan Jiangsu. Sementara itu, total warga China yang telah terinfeksi flu burung berjumlah 28 orang.
(esn)