Jual minyak selokan 6 warga China dijebloskan ke penjara
Jual minyak selokan 6 warga China dijebloskan ke penjara
A
A
A
Sindonews.com - Pengadilan Rakyat Nanchang menjatuhkan hukuman penjara selama 5 tahun penjara terhadap enam orang yang sengaja memproduksi dan menjual makanan beracun. Mereka terbukti bersalah karena menjual minyak limbah yang kebanyakan masarakat China menyebutnya dengan minyak selokan.
"Adalah Wan Aimei, Wan Bin dan Wan Jun pendiri Jiangxi Huanyu Biodiesel Co.,Ltd pada 2008 dinyatakan bersalah karena telah membeli minyak goreng di bawah standar (minyak selokam) dan menggunakan minyak tersebut untuk menggoreng makanan ternak sejak 2010 lalu," ungkap keputusan Pengadilan Rakyat Nanchang, seperti dilansir Xinhua.
Menurut berkas Pengadilan Rakyat Nanchang, sejak Februari 2011 - Agustus 2011m mereka telah menjual 1.000 ton minyak dan memperoleh keuntungan sebesar 7 juta Yuan atau sekira Rp 11 milar. Berdasarkan hukum yang berlaku, mereka dijatuhi hukuman penjara 2-5 tahun penjara karena terbukti bersalah memproduksi dan menjual makanan beracun.
Pengadilan Rakyat Nanchang juga menjatuhkan hukuman 3-5 tahun pada tiga penjahat laimnya. "Zhang Shengfei, Zhao Junjian dan Huang Xiaoxing, tiga orang yang berprofesi sebagai pengelola perusahaan minuman di Provinsi Guangdong, China selatan juga dinyatakan bersalah karena membeli dan mendistribusikan 114 ton minyak goreng dari Jiangxi Huanyu Biodiesel Co.,Ltd," ungkap putusan Pengadilan Rakyat Nanchang.
Dari enam tersangka, tidak ada satu orangpun yang mengajukan banding.
Minyak limbah adalah minyak tidak layak pakai yang diperoleh dari daur ulang dari sampah dapur restoran dan saluran air.
Versi lain dari minyak selokan ini juga dapat diperoleh dari hasil pembuangan kulit, lemak, dan organ dalam hewan yang tidak dipakai atau kadaluarsa yang diekstak dalam sebuah tong besar untuk mendapatkan ekstrak minyak.
Minyak ini berbahaya jika dikonsumsi karena mengandung zat karsiogenik. Penggunaan minyak limbah di China telah menjadi masalah kronis. Kasus pertama minyak limbah yang didokumentasikan terjadi pada 2000 silam.
"Adalah Wan Aimei, Wan Bin dan Wan Jun pendiri Jiangxi Huanyu Biodiesel Co.,Ltd pada 2008 dinyatakan bersalah karena telah membeli minyak goreng di bawah standar (minyak selokam) dan menggunakan minyak tersebut untuk menggoreng makanan ternak sejak 2010 lalu," ungkap keputusan Pengadilan Rakyat Nanchang, seperti dilansir Xinhua.
Menurut berkas Pengadilan Rakyat Nanchang, sejak Februari 2011 - Agustus 2011m mereka telah menjual 1.000 ton minyak dan memperoleh keuntungan sebesar 7 juta Yuan atau sekira Rp 11 milar. Berdasarkan hukum yang berlaku, mereka dijatuhi hukuman penjara 2-5 tahun penjara karena terbukti bersalah memproduksi dan menjual makanan beracun.
Pengadilan Rakyat Nanchang juga menjatuhkan hukuman 3-5 tahun pada tiga penjahat laimnya. "Zhang Shengfei, Zhao Junjian dan Huang Xiaoxing, tiga orang yang berprofesi sebagai pengelola perusahaan minuman di Provinsi Guangdong, China selatan juga dinyatakan bersalah karena membeli dan mendistribusikan 114 ton minyak goreng dari Jiangxi Huanyu Biodiesel Co.,Ltd," ungkap putusan Pengadilan Rakyat Nanchang.
Dari enam tersangka, tidak ada satu orangpun yang mengajukan banding.
Minyak limbah adalah minyak tidak layak pakai yang diperoleh dari daur ulang dari sampah dapur restoran dan saluran air.
Versi lain dari minyak selokan ini juga dapat diperoleh dari hasil pembuangan kulit, lemak, dan organ dalam hewan yang tidak dipakai atau kadaluarsa yang diekstak dalam sebuah tong besar untuk mendapatkan ekstrak minyak.
Minyak ini berbahaya jika dikonsumsi karena mengandung zat karsiogenik. Penggunaan minyak limbah di China telah menjadi masalah kronis. Kasus pertama minyak limbah yang didokumentasikan terjadi pada 2000 silam.
(esn)
Explore More