Israel bantah punya hubungan
A
A
A
Sindonews.com – Pemerintah Israel mengeluarkan bantahan keras, bahwa negara yahudi itu memiliki hubungan dengan sebuah kapal yang disita Angkatan Laut Mesir. Kapal itu sendiri sarat dengan senjata dan amunisi.
"Tak seorang pun di Israel tahu tentang kapal ini. Sudah jelas bahwa kapal itu tidak datang dari Eilat atau pelabuhan Israel lainnya," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Israel, Yigal Palmor, seperti dikutip dari Daily Star, Jumat (5/4/2013).
"Kita tidak bisa mengerti, mengapa orang harus menceritakan kisah yang dapat dengan mudah terbukti tidak memiliki dasar fakta," lanjutnya. Kapal itu disita oleh AL Mesir pada Kamis 4 April. Menurut pejabat Mesir, kapal itu berlayar dari Pelabuhan Eliat milik Israel di Laut Merah dan hendak menuju Togo di Afrika Barat.
“Kapal yang mengibarkan bendera suatu negara Afrika, dicegat setelah tersasar masuk ke perairan Mesir. Kapal dengan awak 14 dan 150 kargo itu juga memuat senjata dan amunisi. Kapal itu milik sebuah perusahaan keamanan Afrika,” kata para pejabat Mesir.
Seorang pejabat militer Mesir kepada AFP mengatakan, bahwa barang yang dibawa termasuk beberapa lusin buatan senapan serbu buatan Amerika Serikat (AS) dan 27.000 amunisi. Kru kapal itu ada yang berkewarganegaraan Ukraina dan AS.
Juru Bicara militer Mesir, Kolonel Ahmed Mohamed Ali mengatakan pada halaman Facebook-nya, bahwa kapal itu milik perusahaan yang mengamankan rute maritim di Laut Merah, wilayah yang dikenal sebagai basis bajak laut Somalia.
"Senjata-senjata dan amunisi di kapal ini berhubungan dengan pekerjaan dan misi untuk mengamankan kapal komersial," kata Ali. Dalam pernyataannya, Ali tidak mengatakan apakah kapal tersebut telah dibebaskan atau belum. Namun, sejumlah pejabat keamanan mengatakan, pemerintah akan menyelidiki apakah kapal itu membawa senjata selundupan.
"Tak seorang pun di Israel tahu tentang kapal ini. Sudah jelas bahwa kapal itu tidak datang dari Eilat atau pelabuhan Israel lainnya," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Israel, Yigal Palmor, seperti dikutip dari Daily Star, Jumat (5/4/2013).
"Kita tidak bisa mengerti, mengapa orang harus menceritakan kisah yang dapat dengan mudah terbukti tidak memiliki dasar fakta," lanjutnya. Kapal itu disita oleh AL Mesir pada Kamis 4 April. Menurut pejabat Mesir, kapal itu berlayar dari Pelabuhan Eliat milik Israel di Laut Merah dan hendak menuju Togo di Afrika Barat.
“Kapal yang mengibarkan bendera suatu negara Afrika, dicegat setelah tersasar masuk ke perairan Mesir. Kapal dengan awak 14 dan 150 kargo itu juga memuat senjata dan amunisi. Kapal itu milik sebuah perusahaan keamanan Afrika,” kata para pejabat Mesir.
Seorang pejabat militer Mesir kepada AFP mengatakan, bahwa barang yang dibawa termasuk beberapa lusin buatan senapan serbu buatan Amerika Serikat (AS) dan 27.000 amunisi. Kru kapal itu ada yang berkewarganegaraan Ukraina dan AS.
Juru Bicara militer Mesir, Kolonel Ahmed Mohamed Ali mengatakan pada halaman Facebook-nya, bahwa kapal itu milik perusahaan yang mengamankan rute maritim di Laut Merah, wilayah yang dikenal sebagai basis bajak laut Somalia.
"Senjata-senjata dan amunisi di kapal ini berhubungan dengan pekerjaan dan misi untuk mengamankan kapal komersial," kata Ali. Dalam pernyataannya, Ali tidak mengatakan apakah kapal tersebut telah dibebaskan atau belum. Namun, sejumlah pejabat keamanan mengatakan, pemerintah akan menyelidiki apakah kapal itu membawa senjata selundupan.
(esn)