Taliban serbu ruang pengadilan, 7 tewas
A
A
A
Sindonews.com – Lima anggota militan menyerbu sebuah pengadilan di Afghanistan yang tengah menyidangkan 10 gerilyawan Taliban, Rabu (3/4/2013). Serangan ini menewaskan 7 orang dan melukai 75 lainnya.
“Setidaknya, salah satu penyerang meledakkan dirinya dan baku tembak antara pasukan keamanan Afghanistan dan pemberontak terjadi di dalam ruang persidangan,” kata Wakil Gubernur Provinsi Farah, Mohammad Younis Rasouli, seperti dikutip dari Reuters.
Provinsi Farah terletak di sebelah barat ibu kota Afghanistan. “Mereka menyerbu pengadilan yang tengah menyidangkan 10 gerilyawan Taliban. Akibat serangan itu, empat warga sipil dan tiga anggota pasukan keamanan tewas Afghanistan tewas,” lanjut Rasouli.
Dalam pernyataan tertulis pada media, Taliban mengaku bertanggung jawab atas serangan itu. “Gerilyawan yang disidangkan dalam pengadilan itu telah dibebaskan,” kata Juru Bicara Taliban, Qari Yousuf Ahmadi.
Serangan mematikan pada persidangan ini kian memperbesar kekhawatiran akan keamanan di Afghanistan pasca ditarik mundurnya seluruh pasukan tempur dari negara itu pada 2014 mendatang. Banyak pengamat menilai, Afghanistan akan kembali berada dalam situasi konflik berkepanjangan, jika pasukan koalisi angkat kaki.
“Setidaknya, salah satu penyerang meledakkan dirinya dan baku tembak antara pasukan keamanan Afghanistan dan pemberontak terjadi di dalam ruang persidangan,” kata Wakil Gubernur Provinsi Farah, Mohammad Younis Rasouli, seperti dikutip dari Reuters.
Provinsi Farah terletak di sebelah barat ibu kota Afghanistan. “Mereka menyerbu pengadilan yang tengah menyidangkan 10 gerilyawan Taliban. Akibat serangan itu, empat warga sipil dan tiga anggota pasukan keamanan tewas Afghanistan tewas,” lanjut Rasouli.
Dalam pernyataan tertulis pada media, Taliban mengaku bertanggung jawab atas serangan itu. “Gerilyawan yang disidangkan dalam pengadilan itu telah dibebaskan,” kata Juru Bicara Taliban, Qari Yousuf Ahmadi.
Serangan mematikan pada persidangan ini kian memperbesar kekhawatiran akan keamanan di Afghanistan pasca ditarik mundurnya seluruh pasukan tempur dari negara itu pada 2014 mendatang. Banyak pengamat menilai, Afghanistan akan kembali berada dalam situasi konflik berkepanjangan, jika pasukan koalisi angkat kaki.
(esn)