Filipina desak PBB jamin keamanan Pasukan Perdamaian di Suriah
A
A
A
Sindonews.com – Pemerintah Filipina telah meminta Dewan Keamanan (DK) PBB agar "mengerahkan segala upaya" untuk menjamin keselamatan dan keamanan dari semua pasukan Penjaga Perdamaian di Suriah. Desakan ini muncul, pasca penahanan 21 personel pasukan Penjaga Perdamaian PBB asal Filipina di Dataran Tinggi Golan.
Dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada Rabu (20/3/2013), Departemen Luar Negeri (DFA) mengatakan, bahwa Libran Cabactulan, Perwakilan Tetap Filipina untuk PBB, mengirim surat kepada DK PBB yang menyatakan "keprihatinan serius" pemerintah Filipina atas insiden tersebut.
Menurut DFA, Cabactulan meminta DK PBB untuk mengerahkan segala upaya dan menggunakan pengaruhnya pada semua pihak yang terlibat dalam konflik di Suriah untuk menjamin kebebasan bergerak dan keselamatan serta keamanan dari semua personel Penjaga Perdamaian PBB di Suriah, sesuai dengan kewajiban dan komitmen di bawah hukum internasional.
Dubes juga meminta DK PBB untuk melakukan upaya-upaya guna memastikan, bahwa insiden serupa tak akan terjadi lagi di kemudian hari. "Kami berharap, bahwa imbauan akan diterima secara positif dan ditindak lanjuti oleh Dewan Keamanan," kata Cabactulan.
Personel kontingen Penjaga Perdamaian PBB asal Filipina ditangkap dan disandera oleh pemberontak Suriah di Dataran Tinggi Golan pada 6 Maret lalu. Setelah empat hari negosiasi, 21 tentara Filipina itu akhirnya dibebaskan oleh para pemberontak Suriah.
Dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada Rabu (20/3/2013), Departemen Luar Negeri (DFA) mengatakan, bahwa Libran Cabactulan, Perwakilan Tetap Filipina untuk PBB, mengirim surat kepada DK PBB yang menyatakan "keprihatinan serius" pemerintah Filipina atas insiden tersebut.
Menurut DFA, Cabactulan meminta DK PBB untuk mengerahkan segala upaya dan menggunakan pengaruhnya pada semua pihak yang terlibat dalam konflik di Suriah untuk menjamin kebebasan bergerak dan keselamatan serta keamanan dari semua personel Penjaga Perdamaian PBB di Suriah, sesuai dengan kewajiban dan komitmen di bawah hukum internasional.
Dubes juga meminta DK PBB untuk melakukan upaya-upaya guna memastikan, bahwa insiden serupa tak akan terjadi lagi di kemudian hari. "Kami berharap, bahwa imbauan akan diterima secara positif dan ditindak lanjuti oleh Dewan Keamanan," kata Cabactulan.
Personel kontingen Penjaga Perdamaian PBB asal Filipina ditangkap dan disandera oleh pemberontak Suriah di Dataran Tinggi Golan pada 6 Maret lalu. Setelah empat hari negosiasi, 21 tentara Filipina itu akhirnya dibebaskan oleh para pemberontak Suriah.
(esn)