Gunakan senjata kimia, Iran kutuk pemberontak Suriah
Rabu, 20 Maret 2013 - 20:44 WIB

Gunakan senjata kimia, Iran kutuk pemberontak Suriah
A
A
A
Sindonews.com - Pemerintah Iran menuding kelompok oposisi bersenjata Suriah memiliki senjata kimia dan memperingatkan mereka agar tidak mengulangi serangan tersebut, Rabu (20/3/2013). Tudingan tersebut datang sehari setelah pemerintah Suriah menuduh pemberontak Suriah telah menembakkan senjata kimia di utara Provinsi Aleppo.
"Iran mengutuk keras tindakan tidak manusiawi yang dilakukan oleh kelomok bersenjata Suriah yang menggunakan senjata kimia di Aleppo," ungkap Ramin Mehmanparast, Juru Bicara Menteri Luar Negeri Iran, seperti dilasir IRNA, kantor berita pemerintah Iran.
"Jika tindakan tersebut terulang kembali, maka pihak yang seharusnya bertanggung jawab atas serangan tersebut adalah negara yang mendukung aksi pemberontakan di Suriah," imbuh Mehmanparast.
Sementara itu, Pejabat Suriah mengatakan, jumlah korban tewas akibat ledakan senjata kimia tersebut bertambah 15 orang, hingga totalnya menjadi 31 orang. Sedangkan jumlah korban luka-luka mencapai hampir 100 orang.
Aksi pemberontak Suriah sebelumnya mengundang keprihatinan Pemerintah Inggris dan Rusia. Pemerintah Inggris mengatakan, pihaknya akan meninjau kembali pendekatan mereka terhadap pemberontak Suriah, di mana sebelumnya mereka berencana mencabut embargo senjata ke Suriah untuk mempersenjatai pemberontak.
Sementara Rusia menyebut serangan itu adalah perkembangan yang sangat mengkhawatirkan dan berbahaya atas konflik yang terjadi di Suriah.
"Iran mengutuk keras tindakan tidak manusiawi yang dilakukan oleh kelomok bersenjata Suriah yang menggunakan senjata kimia di Aleppo," ungkap Ramin Mehmanparast, Juru Bicara Menteri Luar Negeri Iran, seperti dilasir IRNA, kantor berita pemerintah Iran.
"Jika tindakan tersebut terulang kembali, maka pihak yang seharusnya bertanggung jawab atas serangan tersebut adalah negara yang mendukung aksi pemberontakan di Suriah," imbuh Mehmanparast.
Sementara itu, Pejabat Suriah mengatakan, jumlah korban tewas akibat ledakan senjata kimia tersebut bertambah 15 orang, hingga totalnya menjadi 31 orang. Sedangkan jumlah korban luka-luka mencapai hampir 100 orang.
Aksi pemberontak Suriah sebelumnya mengundang keprihatinan Pemerintah Inggris dan Rusia. Pemerintah Inggris mengatakan, pihaknya akan meninjau kembali pendekatan mereka terhadap pemberontak Suriah, di mana sebelumnya mereka berencana mencabut embargo senjata ke Suriah untuk mempersenjatai pemberontak.
Sementara Rusia menyebut serangan itu adalah perkembangan yang sangat mengkhawatirkan dan berbahaya atas konflik yang terjadi di Suriah.
(esn)