AS balas usir diplomat Venezuela
A
A
A
Sindonews.com - Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengatakan, mereka telah mengusir dua orang diplomat Venezuela yang berada di AS, Orlando Jose Montanez Olivares dan Victor Camacaro, Senin (11/3/2013). Keputusan tersebut merupakan tindakan balasan atas keputusan Pemerintah Venezuela yang mengusir dua atase pertahanan AS.
"Kami merespon keputusan Pemerintah Venezuela yang telah mengusir dua personel kami. Pada 9 Maret 2013 lalu, kami telah menginformasikan pada Pemerintah Venezuela, bahwa sesuai dengan Konvensi Wina yang membahas masalah Hubungan Diplomatik tentang Hubungan Konsuler, dalam pasal 23 Konvensi Wina, kami telah menyatakan persona non terhadap dua sekretaris mereka," ungkap Victoria Nuland, Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS.
Nuland mengatakan, dua orang utusan Venezuela yang diusir adalah mereka yang bekerja untuk Kedutaan Venezuela di Washington dan sebuah konsulat di New York. "Saat ini, keduanya telah meninggalkan AS," imbuh Nuland.
Seperti diketahui, Presiden Venezuela, Nicolas Maduro dan Menteri Luar Negeri Venezuela, Elias Jaua mengusir atase pertahanan AS di hari kematian Presiden Hugo Chavez, Selasa (5/3/2013). Maduro menuduh seorang atase Angkatan Udara AS telah memata-matai militer Venezuela.
Maduro mengatakan, keduanya menggelar sebuah pertemuan dengan para perwira militer untuk mengacaukan situasi internal Venezuela. Dia pun menuduh AS melakukan konspirasi untuk menciptakan ketidakstabilan di Venezuela.
Sementara itu, Departemen Pertahanan AS menolak tudingan bawa AS terlibat dalam berbagai jenis konspirasi yang bertujuan menciptakan instabilitas dalam pemerintahan Venezuela.
"Kami benar-benar menolak tuduhan yang dilontarkan secara spesifik terhadap Atase Udara David Delmonaco dan Asisten Atase Devlin Kostal," ungkap seorang pejabat Pentagon.
"Kami merespon keputusan Pemerintah Venezuela yang telah mengusir dua personel kami. Pada 9 Maret 2013 lalu, kami telah menginformasikan pada Pemerintah Venezuela, bahwa sesuai dengan Konvensi Wina yang membahas masalah Hubungan Diplomatik tentang Hubungan Konsuler, dalam pasal 23 Konvensi Wina, kami telah menyatakan persona non terhadap dua sekretaris mereka," ungkap Victoria Nuland, Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS.
Nuland mengatakan, dua orang utusan Venezuela yang diusir adalah mereka yang bekerja untuk Kedutaan Venezuela di Washington dan sebuah konsulat di New York. "Saat ini, keduanya telah meninggalkan AS," imbuh Nuland.
Seperti diketahui, Presiden Venezuela, Nicolas Maduro dan Menteri Luar Negeri Venezuela, Elias Jaua mengusir atase pertahanan AS di hari kematian Presiden Hugo Chavez, Selasa (5/3/2013). Maduro menuduh seorang atase Angkatan Udara AS telah memata-matai militer Venezuela.
Maduro mengatakan, keduanya menggelar sebuah pertemuan dengan para perwira militer untuk mengacaukan situasi internal Venezuela. Dia pun menuduh AS melakukan konspirasi untuk menciptakan ketidakstabilan di Venezuela.
Sementara itu, Departemen Pertahanan AS menolak tudingan bawa AS terlibat dalam berbagai jenis konspirasi yang bertujuan menciptakan instabilitas dalam pemerintahan Venezuela.
"Kami benar-benar menolak tuduhan yang dilontarkan secara spesifik terhadap Atase Udara David Delmonaco dan Asisten Atase Devlin Kostal," ungkap seorang pejabat Pentagon.
(esn)