Turki desak PKK letakan senjata
A
A
A
Sindonews.com - Perdana Menteri Turki, Recep Tayyip Erdogan mengatakan, pemerintah Turki menyerukan Partai Pekerja Kurdistan (PKK) meletakan senjata selama perundingan damai berlangsung, Sabtu (9/3/2013). Jika seruan tersebut tidak diindahkan oleh PKK maka Turki akan bertindak sebagai lawan.
"Kami telah memulai proses perundingan damai dengan memberikan kesempatan, sebagai sebuah langkah solusi politik. Selama Anda semua mendukung kami, maka kami bertekad untuk menyelesaikan masalah ini," ungkap Erdogan.
Akhir bulan Januari lalu, kelompok 100 PKK dilaporkan akan menarik diri dari wilayah Turki dan meletakkan senjata mereka sebagai sebuah langkah simbolis untuk mengakhiri konflik yang sudah berlangsung selama tiga dasawarsa. Langkah yang diyakini merupakan bagian dari tindakan membangun kepercayaan terhadap proses perdamaian ini diperkirakan akan berlangsung pada musim semi. Tapi, sampai detik ini langkah tersebut belum terealisasi.
PKK yang dimasukan sebagai organisasi teroris oleh Turki, Amerika Serikat, dan Uni Eropa, mengangkat senjata pada 1984 dalam upaya untuk menciptakan negara Kurdi di wilayah Tenggara Turki. Sejak itu, lebih dari 35 ribu orang telah tewas dalam konflik yang melibatkan berbagai kelompok.
"Kami telah memulai proses perundingan damai dengan memberikan kesempatan, sebagai sebuah langkah solusi politik. Selama Anda semua mendukung kami, maka kami bertekad untuk menyelesaikan masalah ini," ungkap Erdogan.
Akhir bulan Januari lalu, kelompok 100 PKK dilaporkan akan menarik diri dari wilayah Turki dan meletakkan senjata mereka sebagai sebuah langkah simbolis untuk mengakhiri konflik yang sudah berlangsung selama tiga dasawarsa. Langkah yang diyakini merupakan bagian dari tindakan membangun kepercayaan terhadap proses perdamaian ini diperkirakan akan berlangsung pada musim semi. Tapi, sampai detik ini langkah tersebut belum terealisasi.
PKK yang dimasukan sebagai organisasi teroris oleh Turki, Amerika Serikat, dan Uni Eropa, mengangkat senjata pada 1984 dalam upaya untuk menciptakan negara Kurdi di wilayah Tenggara Turki. Sejak itu, lebih dari 35 ribu orang telah tewas dalam konflik yang melibatkan berbagai kelompok.
(esn)