Bentrokan di Mesir, 2 tewas
A
A
A
Sindonews.com - Dua orang dilaporkan tewas dan 14 lainnya terluka dalam bentrokan yang terjadi antara demonstran dan pasukan keamanan di jembatan Qasr al-Nil, dekat Tahrir Square, Kairo, Mesir, Sabtu (9/3/2013).
Sementara lima orang lainnya terluka dalam sebuah bentrokan di dekat kantor polis Mesir. Demikian dilaporkan Mohamed Sultan, Kepala Otoritas Ambulans Mesir kepada Xinhua. "Satu ditembak mati, sementara yang lain meninggal karena mati lemas karena menghirup gas air mata," tambah Sultan.
Kairo memang langsung dilanda kekacauan, akibat keputusan yang dijatuhkan pengadilan atas pembunuhan di Kota Port Said. Putusan itu menegaskan kembali hukuman mati untuk 21 terdakwa, sementara dua mantan perwira senior polisi dihukum 15 tahun penjara. Pengadilan juga membebaskan tujuh orang lainnya.
Pada Februari 2012, kerusuhan meletus setelah pertandingan sepak bola di Kota Port Said. Para pendukung tim lokal bentrok dengan pendukung tim tamu asal Kairo dan sedikitnya menewaskan 70 dari mereka.
Vonis itu tidak hanya membuat marah keluarga 21 terdakwa, tetapi juga membuat marah anggota Ultras Ahlawy, fans sepakbola yang berbasis di Kairo. Mereka mengatakan, hukuman itu terlalu ringan bagi polisi. Para fans dilaporkan membakar sebuah markas polisi dani kantor Asosiasi Sepakbola Mesir di Kairo.
Sementara lima orang lainnya terluka dalam sebuah bentrokan di dekat kantor polis Mesir. Demikian dilaporkan Mohamed Sultan, Kepala Otoritas Ambulans Mesir kepada Xinhua. "Satu ditembak mati, sementara yang lain meninggal karena mati lemas karena menghirup gas air mata," tambah Sultan.
Kairo memang langsung dilanda kekacauan, akibat keputusan yang dijatuhkan pengadilan atas pembunuhan di Kota Port Said. Putusan itu menegaskan kembali hukuman mati untuk 21 terdakwa, sementara dua mantan perwira senior polisi dihukum 15 tahun penjara. Pengadilan juga membebaskan tujuh orang lainnya.
Pada Februari 2012, kerusuhan meletus setelah pertandingan sepak bola di Kota Port Said. Para pendukung tim lokal bentrok dengan pendukung tim tamu asal Kairo dan sedikitnya menewaskan 70 dari mereka.
Vonis itu tidak hanya membuat marah keluarga 21 terdakwa, tetapi juga membuat marah anggota Ultras Ahlawy, fans sepakbola yang berbasis di Kairo. Mereka mengatakan, hukuman itu terlalu ringan bagi polisi. Para fans dilaporkan membakar sebuah markas polisi dani kantor Asosiasi Sepakbola Mesir di Kairo.
(esn)