Penghormatan terakhir kepada Chavez digelar tertutup

Sabtu, 09 Maret 2013 - 21:03 WIB
Penghormatan terakhir kepada Chavez digelar tertutup
Penghormatan terakhir kepada Chavez digelar tertutup
A A A
Sindonews.com - Upacara pemakaman kenegaraan untuk memberikan penghormatan bagi Presiden Venezuela Hugo Chavez berlangsung mewah di Akademi Militer Tentara Bolivarian, Ibu Kota Caracas, Venezuela, Jumat (8/3/2013). Dalam upacara tersebut terucap doa, lagu dan pidato pujian bagi pemimpin yang telah menjabat selama 14 tahun tersebut.

Prosesi pemakaman itu berlangsung tertutup dan hanya boleh diikuti oleh pemimpin negara dan sejumlah delegasi internasional. Sebanyak 33 kepala negara, termasuk Presiden Kolombia, Kuba, Bolivia, Brasil, Ekuador, Haiti, Meksiko, Peru, Iran, Argentina, Uruguay, Meksiko hadir dalan upacara yang sempat tertunda selama satu jam itu.

Sebelum upacara berlangsung, suasana protokol kenegaraan sempat tersentak saat Presiden Kolombia, Juan Manuel Santos masuk dengan meneriakan kata sambutan spontan.

Sementara, ribuan warga Venezuela tidak diperbolehkan masuk ke dalam ruangan. Banyak diantara mereka yang pingsan karena teriknya udara panas, kebanyakan orang tersebut menginap di luar Akademi Militer Tentara Bolivarian.

Maduro menekankan bahwa mendiang Presiden tidak mati. Tapi, "Anda adalah orang yang tak terkalahkan, alamiah, transparan, unik, nyata, dan akan hidup untuk selamanya," ungkap pewaris politiknya, Maduro dalam sebuah pidato prosesi pemakaman kenegaraan Hugo Chavez.

"Misi tercapai komandan. Dan kami akan terus melanjutkan perjuangan. Selamanya Hugo Chaves hidup. Hidup Rakyat Venezuela," ungkap Maduro

Maduro mengatakan, orang Venezuela telah menyetujui kehendaknya melalui kemenanganya dalam pemilu Oktober 2012 lalu. "Kita harus menjadi lebih kuat dan besar. Kami menginginkan dunia yang damai dan persamaan hak dalam menjalani hidup," ungkap Maduro sambil mempromosilan sosialisme Venezuela dan membangun dunia yang seimbang.

Dalam kesempatan itum Maduro mengucapkan terimakasih pada semua pemimpin negara dan delegasi internasional telah datang ke Venezuela untuk memberikan dukungan dalam waktu tragis, pemakaman Hugo Chavez.

Usai membacakan pidato, Maduro meletakan sebuah replika pedang emas milik pahlawan kemerdekaan Amerika Selatan, Simon Bolivar yang tak lain sempat menjadi mentor Hugo Chavez. Pedang itu kemudian diserahkan kepada pihak keluarga Hugo Chavez.

Saat sebuah band menyanyikan satu lagu kesukaan Hugo Chavez, Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad dan Presiden Belarus, Alexander Lukashenko yang duduk bersebelahan menangis, keduanya juga terlihat menyeka air mata.

"Kami telah kehilangan seorang pemimpin besar. Dia datang dari rakyat Venezuela dan dia memimpin dengan melayani rakyatnya," ungkap Ahmadinejad.

Setelah pidato dibacakan satu persatu, pemimpin negara dan delegasi internasional bergantian mendatangi peti jenazah Hugo Chavez untuk memberikan penghormatan terakhir.

Pintu ruangan kembali dibuka untuk umum setelah prosesi pemakaman tersebut selesai dilaksanakan. Semua warga dapat kembali masuk ke ruangan secara berantian untuk melihat jasad Hugo Chavez yang dibaringkan dalam sebuah peti setengah terbuka.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6048 seconds (0.1#10.140)