Nigeria enggan beri amnesti militan hantu
A
A
A
Sindonews.com - Presiden Nigeria Goodluck Jonathan mengatakan, dia belum siap menawarkan amnesti kepada kelompok militan Islam Boko Haram, Kamis (7/3/2013). Ungkapan tersebut merupakan komentar atas saran yang disampaikan oleh pemimpin muslim Sultan Sokoto.
"Saat ini saya belum dapat mambahas masalah amnesti bagi Boko Haram sampai mereka semua menunjukan diri dengan memutuskan keluar dari tempat persembunyianya," ungkap Jonathan dihadapan wartawan di Ibu Kota Yobe, negara bagian Damaturu seperti dilansir Reuters.
Jonathan mengatakan, beberapa orang di Nigeria mencoba membandingkan militan Boko Haram dengan Delta Niger. “Anda tahu, jika anda memanggil mereka (militan Delta Niger) maka mereka akan keluar, tapi jika anda memanggil Boko Haram itu tidak akan terjadi. Pemerintah Nigeria tidak akan memberikan amnesti kepada hantu,” tegasnya.
Sebelumnya, pemimpin muslim Sultan Sokoto mengatakan, Boko Haram merupakan militan yang telah bertindak sebagai ancaman terbesar Nigeria seharunya ditawarkan amnesti, seperti halnya yang pemerintah lakukan terhadap kelompok militan yang beroperasi di Delta Niger pada 2009 lalu.
Dimana dalam kesepakatan, lanjutnya, pemerintah tidak akan memberikan uang tunai dan tidak akan menuntut para pemberontak yang menyerang pemerintah dengan senjata. Sementara, ribuan pemuda bersenjata itu sepakat untuk keluar dari sungai.
Diketahui, kelompok militan Boko Haram bercita-cita mendirikan negara Islam di Nigeria. Guna mecapai tujuan mereka, pejabat keamanan dan umat Kristen Nigeria serta penduduk muslim seringkali menjadi target serangan Boko Haram.
Kelompok militan ini sejak dua tahun lalu gencar melakukan serangan di berbagai wilayah Nigeria. Pemerintah Nigeria sendiri menganggap Boko Haram sebagai sumber ancaman bagi produsen minyak terkemuka di Nigeria, karena kerap melancarkan serangan bom di sejumlah gereja.
"Saat ini saya belum dapat mambahas masalah amnesti bagi Boko Haram sampai mereka semua menunjukan diri dengan memutuskan keluar dari tempat persembunyianya," ungkap Jonathan dihadapan wartawan di Ibu Kota Yobe, negara bagian Damaturu seperti dilansir Reuters.
Jonathan mengatakan, beberapa orang di Nigeria mencoba membandingkan militan Boko Haram dengan Delta Niger. “Anda tahu, jika anda memanggil mereka (militan Delta Niger) maka mereka akan keluar, tapi jika anda memanggil Boko Haram itu tidak akan terjadi. Pemerintah Nigeria tidak akan memberikan amnesti kepada hantu,” tegasnya.
Sebelumnya, pemimpin muslim Sultan Sokoto mengatakan, Boko Haram merupakan militan yang telah bertindak sebagai ancaman terbesar Nigeria seharunya ditawarkan amnesti, seperti halnya yang pemerintah lakukan terhadap kelompok militan yang beroperasi di Delta Niger pada 2009 lalu.
Dimana dalam kesepakatan, lanjutnya, pemerintah tidak akan memberikan uang tunai dan tidak akan menuntut para pemberontak yang menyerang pemerintah dengan senjata. Sementara, ribuan pemuda bersenjata itu sepakat untuk keluar dari sungai.
Diketahui, kelompok militan Boko Haram bercita-cita mendirikan negara Islam di Nigeria. Guna mecapai tujuan mereka, pejabat keamanan dan umat Kristen Nigeria serta penduduk muslim seringkali menjadi target serangan Boko Haram.
Kelompok militan ini sejak dua tahun lalu gencar melakukan serangan di berbagai wilayah Nigeria. Pemerintah Nigeria sendiri menganggap Boko Haram sebagai sumber ancaman bagi produsen minyak terkemuka di Nigeria, karena kerap melancarkan serangan bom di sejumlah gereja.
(esn)