33 Kepala Negara hadiri pemakaman Chavez
A
A
A
Sindonews.com - Menteri Luar Negeri Venezuela, Elias Jaua mengatakan, sebanyak 33 kepala negara dan 55 delegasi tingkat tinggi dari 54 negara telah mengkonfirmasi kehadiran mereka dalam prosesi pemakaman Presiden Venezuela, Hugo Chavez.
"Beberapa delagasi yang akan hadir antara lain wakil dari blok regional, seperti Asosiasi Integrasi Amerika Latin, Pasar Bersama Selatan, dan Organisasi Amerika," ungkap Jaua pada stasiun televisi Pemerintah Venezuela, VTV, seperti dilansir Xinhua, Jumat (8/3/2013).
Jaua mengatakan, sebagian besar dari mereka telah tiba di Venezuela pada Kamis 7 Februari sore. Dalam kesempatan itu, dia juga memuji banyaknya jumlah Kepala Negara dan delegasi internasional yang datang ke Venezuela.
"Semua ini menjadi bukti besarnya kasih sayang dan cinta yang telah dia tumbuhkan, serta pentingnya kepemimpinan politik Chavez," kata Jaua.
Setelah kematian Chavez, Pemerintah Venezuela telah menerima ucapan belasungkawa dari 42 negara, di mana 15 di antaranya telah menetapkan hari berkabung nasional atas kematian Chavez.
"Sebuah hal yang sangat langka dan belum pernah terjadi sebelumnya. Pemerintah Venezuela sangat berterima kasih kepada semua negara yang telah memberikan penghormatan terakhir kepada Presiden, orang yang telah berjuang demi perdamaian dunia," ungkap Jaua.
Salah satu pemimpin dunia yang pertama kali memberikan penghormatan pada Chavez adalah Presiden Kuba, Raul Castro. Dia muncul dalam sebuah parade militer dan meletakan mawar putih di sebelah potret Chavez yang diletakan di monumen bersejarah, Jose MartĂ di Havana, Kuba.
Kabarnya, Castro juga akan menghadiri pemakaman Chavez. Kemarin, Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad juga dilaporkan telah terbang ke Ibu Kota Venezuela untuk mengadiri pemakaman Hugo Chavez.
Sementara itu, Ernesto Villegas, Menteri Komunikasi dan Informasi Venezuela mengatakan, seluruh jalan di Ibu Kota Caracas telah dibanjiri antrian warga Venezuela yang mengekspresikan rasa cinta pada Chavez. Diperkirakan lebih dari 2 juta orang tersebar di jalan sepajang 7 kilometer.
"Ini semua merupakan bukti, bahwa kesetiaan warga Venezuela tetap ada sampai akhir hayat presiden dan pemerintah bersumpah untuk terus melanjutkan warisan kepemimpinan Chavez sampai beberapa tahun dan dekade mendatang," ungkap Villegas.
"Beberapa delagasi yang akan hadir antara lain wakil dari blok regional, seperti Asosiasi Integrasi Amerika Latin, Pasar Bersama Selatan, dan Organisasi Amerika," ungkap Jaua pada stasiun televisi Pemerintah Venezuela, VTV, seperti dilansir Xinhua, Jumat (8/3/2013).
Jaua mengatakan, sebagian besar dari mereka telah tiba di Venezuela pada Kamis 7 Februari sore. Dalam kesempatan itu, dia juga memuji banyaknya jumlah Kepala Negara dan delegasi internasional yang datang ke Venezuela.
"Semua ini menjadi bukti besarnya kasih sayang dan cinta yang telah dia tumbuhkan, serta pentingnya kepemimpinan politik Chavez," kata Jaua.
Setelah kematian Chavez, Pemerintah Venezuela telah menerima ucapan belasungkawa dari 42 negara, di mana 15 di antaranya telah menetapkan hari berkabung nasional atas kematian Chavez.
"Sebuah hal yang sangat langka dan belum pernah terjadi sebelumnya. Pemerintah Venezuela sangat berterima kasih kepada semua negara yang telah memberikan penghormatan terakhir kepada Presiden, orang yang telah berjuang demi perdamaian dunia," ungkap Jaua.
Salah satu pemimpin dunia yang pertama kali memberikan penghormatan pada Chavez adalah Presiden Kuba, Raul Castro. Dia muncul dalam sebuah parade militer dan meletakan mawar putih di sebelah potret Chavez yang diletakan di monumen bersejarah, Jose MartĂ di Havana, Kuba.
Kabarnya, Castro juga akan menghadiri pemakaman Chavez. Kemarin, Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad juga dilaporkan telah terbang ke Ibu Kota Venezuela untuk mengadiri pemakaman Hugo Chavez.
Sementara itu, Ernesto Villegas, Menteri Komunikasi dan Informasi Venezuela mengatakan, seluruh jalan di Ibu Kota Caracas telah dibanjiri antrian warga Venezuela yang mengekspresikan rasa cinta pada Chavez. Diperkirakan lebih dari 2 juta orang tersebar di jalan sepajang 7 kilometer.
"Ini semua merupakan bukti, bahwa kesetiaan warga Venezuela tetap ada sampai akhir hayat presiden dan pemerintah bersumpah untuk terus melanjutkan warisan kepemimpinan Chavez sampai beberapa tahun dan dekade mendatang," ungkap Villegas.
(esn)