Pidato Erdogan perbesar keretakan hubungan dengan Israel
A
A
A
Sindonews.com - Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon terkejut dengan pidato Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan. Ban Ki-moon mengatakan, pidato yang disampaikan Erdogan dalam konferensi aliansi kelima forum peradaban PBB di Wina, Austria, Jumat (1/3), sangat menyakitkan.
Erdogan mengatakan, Zionisme sebagai kejahatan terhadap kemanusiaan. Ki-moon yang mendengarkan ungkapan Ergodan dari seorang penerjemah mengatakan, pidato tersebut sangat menyakitkan dan berisiko memperdalam keretakan hubungan dengan Israel.
"Jika komentar yang disampaikan seputar zionisme itu benar, maka itu bukan hanya salah, tapi bertentangan dengan prinsip-prinsip yang mendasarkan diselenggarakannya konferensi Aliansi Peradaban," ungkap Ki-moon lewat juru bicaranya.
Di depan sejumlah pemimpin negara termasuk Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon, Erdogan memperingatkan semua yang hadir untuk berhati-hati atas munculnya kekuatan fasis di Eropa.
"Sama seperti Zionisme, anti-Semitisme dan fasisme ketiganya tidak dapat dihindari, sementara Islamophobia dianggap sebagai kejahatan terhadap kemanusiaan.’’
Seperti diketahui, hubungan antara Israel dan Turki membeku sejak 2010, ketika kapal relawan Turki yang membawa bantuan ke Gaza diserbu tentara Israel. Mereka membunuh sembilan orang di atas kapal tersebut.
Erdogan mengatakan, Zionisme sebagai kejahatan terhadap kemanusiaan. Ki-moon yang mendengarkan ungkapan Ergodan dari seorang penerjemah mengatakan, pidato tersebut sangat menyakitkan dan berisiko memperdalam keretakan hubungan dengan Israel.
"Jika komentar yang disampaikan seputar zionisme itu benar, maka itu bukan hanya salah, tapi bertentangan dengan prinsip-prinsip yang mendasarkan diselenggarakannya konferensi Aliansi Peradaban," ungkap Ki-moon lewat juru bicaranya.
Di depan sejumlah pemimpin negara termasuk Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon, Erdogan memperingatkan semua yang hadir untuk berhati-hati atas munculnya kekuatan fasis di Eropa.
"Sama seperti Zionisme, anti-Semitisme dan fasisme ketiganya tidak dapat dihindari, sementara Islamophobia dianggap sebagai kejahatan terhadap kemanusiaan.’’
Seperti diketahui, hubungan antara Israel dan Turki membeku sejak 2010, ketika kapal relawan Turki yang membawa bantuan ke Gaza diserbu tentara Israel. Mereka membunuh sembilan orang di atas kapal tersebut.
(esn)