Irak: Ukraina jual kendaraan lapis baja kualitas rendah

Jum'at, 01 Maret 2013 - 13:39 WIB
Irak: Ukraina jual kendaraan lapis baja kualitas rendah
Irak: Ukraina jual kendaraan lapis baja kualitas rendah
A A A
Sindonews.com - Seorang anggota parlemen senior Irak menuduk Ukraina menjual kendaraan lapis baja berkualitas rendah, Kamis (28/2/2013). Tindakan tersebut merupakan pelanggaran atas kontrak perjanjian pengiriman yang telah ditandatangani pada 2009 lalu.

"Kami telah melakukan penyelidikan atas pengiriman senjata dari Ukraina ke Irak untuk mengungkap praktek korupsi yang berkaitan dengan bagian ketiga kontrak perjanjian mengenai penjualan 420 kendaraan lapis baja. Meskipun perjanjian tersebut telah ditandatangani bertahun tahun yang lalu, tapi sampai saat ini baru 100 unit kendaraan yang tiba di Irak," ungkap Shiwan Muhammad Taha, anggota parlemen komisi pertahanan dan keamanan Irak seperti dilansir RIA Novosti.

Taha mengatakan semua kendaraan lapis baja seri BTR-4 yang telah tiba di Irak saat ini berada dalam kondisi yang sangat tua dan berkarat. "Ditambah mesin mesinya telah mengalami disfungsional," kata Taha.

Saat ini parlemen Irak telah mendesak pemerintah Irak untuk membuat sebuah komite khusus untuk menyelidiki pelaksanaan kontrak dan menuntut Ukraina bertanggung jawab. Disamping itu, Menteri Pertahanan Irak Saadoun al-Dulaimi akan segera dipanggil ke parlemen untuk menjelaskan masalah ini.

Awal bulan ini, diparlemen anti korupsi Irak beredar kabar terjadi pelanggaran dalam kontrak pembelian kendaraan lapis baja Ukraina-Irak, termasuk kesepakatan pembelian BRT-4 senilai USD 456 juta.

Sampai saat ini belum ada tanggapan dari pemerintah Ukraina terkait keluhan ini. Sebelumnya, pada 2009 lalu, Ukraina dan Irak menandatangani kontrak senilai US $ 2,4 miliar untuk pengiriman kendaraan lapis baja, pesawat, peralatan terkait, dan senjata canggih, serta penyediaan layanan modernisasi dan pemeliharaan. Kontrak ini pun berkali kali diambang pemutusan, sebab keterlambatan pengiriman.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3882 seconds (0.1#10.140)