Abbas: Israel memang ingin kekacauan
A
A
A
Sindonews.com – Presiden Otoritas Palestina, Mahmoud Abbas menyalahkan kebijakan Israel atas maraknya aksi demonstrasi warga Palestina di Tepi Barat. Menurutnya, Israel tak tertarik untuk mencari solusi damai.
"Kita tidak perlu ketegangan dan eskalasi," kata Abbas pada pembukaan pertemuan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) di kota Ramallah, Tepi Barat, Selasa (26/2/2013), seperti dikutip dari kantor berita Ma’an.
"Israel harus menghentikan tindakan mereka, sehingga kondisi menjadi tenang. Kami ingin solusi damai berdasarkan legitimasi internasional dan kami ingin mengakhiri pendudukan tanah negara Palestina," lanjut Abbas.
Protes di Tepi Barat meningkat sejak kematian seorang tahanan Palestina, Arafat Jaradad selama interogasi di penjara Israel, akhir pekan lalu Sabtu. Selama satu pekan terakhir, aksi demonstrasi digelar setiap hari.
Selain protes terhadap perluasan permukiman Yahudi, protes juga dilakukan sebagai bentuk solidaritas atas aksi mogok makan empat tahanan Palestina di dalam penjara Israel selama berbulan-bulan.
"Israel menggunakan peluru tajam terhadap para pemuda Palestina dan kemudian meminta Otoritas Palestina untuk mengendalikan diri dan mencegah protes. Israel menginginkan kekacauan, kami tidak akan membiarkan mereka menyeret kita ke dalamnya dan bermain-main dengan kehidupan anak-anak kita dan generasi muda kita," kata Abbas.
"Kita tidak perlu ketegangan dan eskalasi," kata Abbas pada pembukaan pertemuan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) di kota Ramallah, Tepi Barat, Selasa (26/2/2013), seperti dikutip dari kantor berita Ma’an.
"Israel harus menghentikan tindakan mereka, sehingga kondisi menjadi tenang. Kami ingin solusi damai berdasarkan legitimasi internasional dan kami ingin mengakhiri pendudukan tanah negara Palestina," lanjut Abbas.
Protes di Tepi Barat meningkat sejak kematian seorang tahanan Palestina, Arafat Jaradad selama interogasi di penjara Israel, akhir pekan lalu Sabtu. Selama satu pekan terakhir, aksi demonstrasi digelar setiap hari.
Selain protes terhadap perluasan permukiman Yahudi, protes juga dilakukan sebagai bentuk solidaritas atas aksi mogok makan empat tahanan Palestina di dalam penjara Israel selama berbulan-bulan.
"Israel menggunakan peluru tajam terhadap para pemuda Palestina dan kemudian meminta Otoritas Palestina untuk mengendalikan diri dan mencegah protes. Israel menginginkan kekacauan, kami tidak akan membiarkan mereka menyeret kita ke dalamnya dan bermain-main dengan kehidupan anak-anak kita dan generasi muda kita," kata Abbas.
(esn)