Bersani calon kuat Perdana Menteri Italia

Selasa, 26 Februari 2013 - 15:48 WIB
Bersani calon kuat Perdana Menteri Italia
Bersani calon kuat Perdana Menteri Italia
A A A
Sindonews.com — Partai berhaluan kiri-tengah, Partai Demokrat (PD), diunggulkan dalam pemilu Italia yang kemarin memasuki hari terakhir, meski diprediksi tidak akan mencapai suara mayoritas untuk membentuk pemerintahan.

Pemilu yang diharapkan bakal membantu membentuk masa depan Italia yang terpuruk akibat krisis ekonomi zona euro itu diwarnai dengan meletusnya demonstrasi di beberapa bagian Negeri Piza. Demonstrasi dilakukan kelompok yang khawatir kalau pemerintahan baru yang lemah yang bisa menghambat reformasi ekonomi.

”Saya tidak yakin bahwa pemerintah yang muncul dari pemilu akan dapat memecahkan masalah kami,” ujar salah satu warga yang telah memberikan suaranya di salah satu satu tempat pemungutan suara (TPS) di Milan, Attilio Bianchetti.

Meski demikian, tak semua orang mau datang ke TPS untuk memberikan suara. Pada pemilu Minggu (24/2) terjadi penurunan pemberi suara hingga 7% dibandingkan dengan pemilu terakhir pada 2008 yang diikuti sekitar 62,5%. Diperkirakan sekitar 55% warga kemarin memberikan suaranya.

Koalisi berhaluan kiri-tengah pimpinan Partai Demokrat masih unggul dalam beberapa polling opini dengan angka tipis. Tapi, persaingan ini sudah terbuka dengan munculnya gerakan 5-Bintang yang menentang pengetataan anggaran dan gelombang skandal perusahaan dan politik.

Kampanye yang ketat dengan isu ekonomi yang menjadi fokus utama telah diawasi secara mendekat oleh pasar finansial, yang masih mencemaskan krisis utang yang membuat zona euro nyaris kolaps dan menaikkan Mario Monti menjadi perdana menteri Italia pada 2011.

Bagi zona euro, pertaruhannya begitu tinggi.Italia adalah negara ekonomi terbesar ketiga di blok beranggotakan 17 negara itu dan prospek kebuntuan politik bisa membangkitkan kembali ancaman bahaya ketidakstabilan pasar.

”Ada persamaan antara pemilu Italia dan pemilu Yunani bahwa partai-partai proeuro kehilangan suara dibanding kekuatan populis,” ujar Riccardo Barbieri, kepala ekonom Mizuho, kepada Reuters.

”Opini publik yang marah dan bingung tidak melihat manfaat pengetatan anggaran dan tidak mempercayai partai politik yang mapan.” Pandangan ini mungkin benar adanya. Gentile Paolo, misalnya.

Pengacara 49 tahun dari Roma ini menegaskan dirinya muak dengan skandal dan pencurian. ”Kami butuh anak muda baru di parlemen, bukan partai-partai lama yang benar-benar didiskreditkan,” ujar dia.

Pemilu Italia ditutup kemarin pada pukul 15.00 waktu setempat (21.00 WIB) dan hasil sementara pemilu itu akan dikeluarkan segera sementara hasil akhir akan diketahui hari ini.

Hasil pemilu ini diperkirakan akan menjadi yang paling beragam dalam puluhan tahun terakhir, dengan divisi sayap kiri-tengah diganggu oleh munculnya gerakan 5-Bintang yang dipimpin komedian Beppe Grillo dan keputusan Monti untuk mencalonkan diri sebagai kepala blok tengah.

”Ini akan menjadi pemilu protes,mungkin revolusi,” tulis Corriere della Sera, koran terbesar Italia. Jajak pendapat terbaru menunjukkan aliansi PD pimpinan mantan Menteri Perindustrian Pier Luigi Bersani dengan mudah bisa memenangkan majelis rendah parlemen, tetapi mungkin gagal untuk mendapatkan mayoritas di Senat.

Bersani pernah berujar dirinya adalah yang terbaik untuk membantu mempromosikan agenda pertumbuhan Eropa dan membalik lembaran baru setelah bertahun-tahun Italia dipimpin Silvio Berlusconi, yang dalam polling diindikasikan bisa duduk di tempat kedua.

Miliarder dan tiga kali menjabat sebagai perdana menteri, Berlusconi telah melakukan kampanye populis sepanjang pemilu kali ini. Sementara, PD dianggap pelopor yang konsisten dalam jajak pendapat pra-pemilu yakni hampir 35%, dan secara luas diyakini tetap memimpin.

Jika menang, Bersani berjanji membuat pertumbuhan ketimbang penghematan prioritas. Para pemimpin Eropa berharap dia bisa membentuk koalisi dengan Mario Monti, mantan PM yang tidak terpilih dan memiliki reputasi bisa memulihkan stabilitas beberapa pemerintah Italia.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5103 seconds (0.1#10.140)