Pemberontak Suriah kuasai bekas lokasi reaktor nuklir
Pemberontak Suriah kuasai bekas lokasi reaktor nuklir
A
A
A
Sindonews.com - Pemberontak Suriah mengaku berhasil menguasai wilayah yang dicurigai sebagai lokasi reaktor nuklir di dekat Sungai Efrat, Minggu (24/2/2013). Lokasi itu adalah situs al-Kubar, yang terletak 60 km sebelah barat Kota Deir al-Zor.
Pada 2007 silam, situs ini menjadi pusat perhatian dunia, setelah jet tempur Israel membombardir lokasi tersebut. Amerika Serikat mengatakan, reaktor nuklir itu dirancang oleh Korea Utara dan diarahkan untuk membuat senjata plutonium.
Namun kini, tak tersisa lagi tanda-tanda reaktor nuklitr di wilayah itu. Omar Abu Laila, Juru Bicara Komando Gabungan Timur Tentara Pembebasan Suriah mengatakan, bangunan yang ditemui pemberontak di situs itu hanyalah sebuah hangar.
“Setidaknya ada satu rudal Scud di hanggar itu. Tampaknya, situs itu telah berubah menjadi basis peluncuran rudal Scud. Mungkin struktur reaktor nuklir telah dikubur di bawah tanah,” ungkap Laila, seperti dikutip dari Reuters.
Setelah lokasi itu dibombardir oleh jet tempur Israel, militer Suriah mengatakan, bahwa kompleks itu adalah fasilitas militer regular. Tetapi, Suriah tak mengizinkan Badan Energi Atom Internasional untuk memeriksa fasilitas tersebut.
Pada 2007 silam, situs ini menjadi pusat perhatian dunia, setelah jet tempur Israel membombardir lokasi tersebut. Amerika Serikat mengatakan, reaktor nuklir itu dirancang oleh Korea Utara dan diarahkan untuk membuat senjata plutonium.
Namun kini, tak tersisa lagi tanda-tanda reaktor nuklitr di wilayah itu. Omar Abu Laila, Juru Bicara Komando Gabungan Timur Tentara Pembebasan Suriah mengatakan, bangunan yang ditemui pemberontak di situs itu hanyalah sebuah hangar.
“Setidaknya ada satu rudal Scud di hanggar itu. Tampaknya, situs itu telah berubah menjadi basis peluncuran rudal Scud. Mungkin struktur reaktor nuklir telah dikubur di bawah tanah,” ungkap Laila, seperti dikutip dari Reuters.
Setelah lokasi itu dibombardir oleh jet tempur Israel, militer Suriah mengatakan, bahwa kompleks itu adalah fasilitas militer regular. Tetapi, Suriah tak mengizinkan Badan Energi Atom Internasional untuk memeriksa fasilitas tersebut.
(esn)
Explore More