Indonesia-Belanda pererat kerja sama
A
A
A
Sindonews.com – Indonesia dan Belanda sepakat untuk mempererat hubungan bilateral kedua negara meskipun pernah mengalami kejadian yang tak mengenakkan di masa lalu.
Dalam pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Belanda Frans Timmermans di Kementerian Luar Negeri di Jakarta, kemarin, Menteri Luar Negeri Indonesia Marty Natalegawa memaparkan, Indonesia melupakan kejadian tak mengenakkan di masa lalu dan lebih fokus dalam meningkatkan kerja sama kedua negara.
“Jangan sampai kita tersandung oleh masalah di masa lalu, lebih baik kita memikirkan hubungan kedua negara di masa depan,” ujar Marty dalam jumpa pers gabungan dengan Timmermans, kemarin.
“Saat ini masih banyak orang di Belanda yang mengetahui informasi salah tentang Indonesia. Tugas kita untuk memberi tahu mereka tentang keadaan di Indonesia yang sebenarnya.”
Timmermans juga menegaskan, Indonesia merupakan mitra dagang penting bagi Negeri Kincir Angin dan berharap di masa depan kerja sama akan lebih ditingkatkan lagi. Apalagi, masih banyak peluang investasi yang bisa dijajaki oleh kedua negara, terutama di bidang infrastruktur, manajemen air, pertanian, dan peningkatan kerja sama di bidang sosial budaya.
Dalam kunjungan selama dua hari ke Jakarta, 20–21 Februari 2013, Menlu Timmermans sempat mengunjungi Balai Kota DKI Jakarta dan bertemu Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjaja Purnama, untuk membahas revitalisasi bangunan dan pengembangan kota, seperti manajemen air.
Dalam kesempatan itu, Timmermans mengajak Indonesia menyambut pengangkatan Putra Mahkota Pangeran Willem menjadi Raja Belanda pada April mendatang, setelah Januari lalu Ratu Beatrix mengumumkan turun takhta.
“Belanda adalah negara monarki konstitusional, dan pergantian pemimpin tidak mengubah kebijakan, termasuk hubungan bilateral dengan Indonesia,” ujar Timmermans.
Dalam pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Belanda Frans Timmermans di Kementerian Luar Negeri di Jakarta, kemarin, Menteri Luar Negeri Indonesia Marty Natalegawa memaparkan, Indonesia melupakan kejadian tak mengenakkan di masa lalu dan lebih fokus dalam meningkatkan kerja sama kedua negara.
“Jangan sampai kita tersandung oleh masalah di masa lalu, lebih baik kita memikirkan hubungan kedua negara di masa depan,” ujar Marty dalam jumpa pers gabungan dengan Timmermans, kemarin.
“Saat ini masih banyak orang di Belanda yang mengetahui informasi salah tentang Indonesia. Tugas kita untuk memberi tahu mereka tentang keadaan di Indonesia yang sebenarnya.”
Timmermans juga menegaskan, Indonesia merupakan mitra dagang penting bagi Negeri Kincir Angin dan berharap di masa depan kerja sama akan lebih ditingkatkan lagi. Apalagi, masih banyak peluang investasi yang bisa dijajaki oleh kedua negara, terutama di bidang infrastruktur, manajemen air, pertanian, dan peningkatan kerja sama di bidang sosial budaya.
Dalam kunjungan selama dua hari ke Jakarta, 20–21 Februari 2013, Menlu Timmermans sempat mengunjungi Balai Kota DKI Jakarta dan bertemu Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjaja Purnama, untuk membahas revitalisasi bangunan dan pengembangan kota, seperti manajemen air.
Dalam kesempatan itu, Timmermans mengajak Indonesia menyambut pengangkatan Putra Mahkota Pangeran Willem menjadi Raja Belanda pada April mendatang, setelah Januari lalu Ratu Beatrix mengumumkan turun takhta.
“Belanda adalah negara monarki konstitusional, dan pergantian pemimpin tidak mengubah kebijakan, termasuk hubungan bilateral dengan Indonesia,” ujar Timmermans.
(esn)