Korut unggah video propaganda
A
A
A
Sindonews.com – Korea Utara (Korut) kembali mengunggah video propaganda di YouTube. Kali ini, negara stalinis itu menyasar Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama dan pasukan militernya.
Keduanya digambarkan terkepung kobaran ledakan nuklir. Video itu diunggah akun resmi Korut, Uriminzokkiri, pada Senin (18/2) lalu, hanya berselang sekitar dua pekan setelah Pyongyang mengunggah video lain yang memperlihatkan kota New York terbakar akibat serangan rudal. Uriminzokkiri adalah situs resmi negara itu yang mendistribusikan berita dan propaganda media pemerintah.
Dalam video itu,Korut menegaskan bahwa mereka terpaksa melakukan uji coba nuklir ketiga pada 12 Februari lalu akibat sikap permusuhan AS. “Uji coba nuklir Korut ini ditujukan terhadap para penyerbu AS, uji coba adalah bentuk penegasan kami untuk menjaga kedaulatan kami,” ujar keterangan video itu, seperti dikutip AFP. “AS memaksa kami melakukan uji coba nuklir.”
Video itu memperlihatkan gambar Obama sedang melambai dan bersiap menyampaikan pidato kenegaraan di depan api yang terus membesar. Video itu diakhiri dengan animasi ledakan bom nuklir di dalam bungker bawah tanah. “Sekarang dunia sedang menyaksikan. AS harus menjawab sekarang,” ujar pesan dalam video itu.
Belum ada tanggapan resmi dari AS atas video itu. Namun menurut laporan The New Zealand Herald,saat ini AS dikabarkan sedang melakukan negosiasi di Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk menjatuhkan sanksi terhadap Pyongyang menyusul uji coba nuklir pada 12 Februari di timur laut, yang merupakan peluncuran ketiga sejak 2006.
Sementara itu,Korut memperingatkan Korea Selatan (Korsel) akan menghadapi kehancuran jika Seoul dan sekutunya terus mendorong untuk resolusi PBB yang lebih keras terhadap program nuklir Pyongyang.
“Kami tidak pernah mengakui resolusi propaganda pada sanksi oleh Dewan Keamanan PBB,” ujar utusan Korut Jon Yong-ryong saat Konferensi PBB tentang Perlucutan Senjata, Selasa (19/3) waktu setempat.
“Seperti kata pepatah, anak anjing yang baru lahir tidak takut pada harimau.Perilaku tak menentu Korsel hanya bisa membawa kehancuran akhir.” Jon juga mengecam AS dan menyalahkan negara adidaya itu yang telah mendukung sanksi untuk Korut, yang dikenal secara resmi sebagai Republik Demokratik Rakyat Korea (DPRK).
“Tes nuklir DPRK adalah ukuran untuk pertahanan diri, untuk mengatasi pemerasan AS yang diintensifkan melawan nuklir,” ujar dia.
“Ini adalah disposisi dan kami menegaskan tentara dan rakyat DPRK untuk melawan kebijakan sewenang-wenang dengan kebijakan terberat dan bereaksi terhadap tekanan dan sanksi dengan semua tindakan melawan.”
Dia menegaskan, Korut tidak hanya gertak sambal dan akan mengambil tindakan terberat melawan siapa saja yang melanggar kedaulatan negara itu.
Duta Besar AS Laura Kennedy menilai, pernyataan Korut sangat ofensif dan tidak bisa diterima dalam pengaturan apa pun, apalagi pada sebuah konferensi yang didedikasikan untuk perlucutan senjata.
Sementara itu, Duta Besar Korsel Kwon Hae-ryong, pun menyerang balik.Dia mengatakan, rezim diam-diam Pyongyang akan melakukan apa pun untuk memastikan kehidupan yang baik bagi rakyatnya di negaranya yang sempat menderita kelaparan selama dua dekade lalu.
“Setiap orang tahu jika Korut berkomitmen terkait sumber daya yang besar sekali untuk membangun senjata nuklir dan kemampuan rudal. Namun sangat disesali,jika kelaparan terus terjadi mengancam rakyatnya,” ujar dia.
Keduanya digambarkan terkepung kobaran ledakan nuklir. Video itu diunggah akun resmi Korut, Uriminzokkiri, pada Senin (18/2) lalu, hanya berselang sekitar dua pekan setelah Pyongyang mengunggah video lain yang memperlihatkan kota New York terbakar akibat serangan rudal. Uriminzokkiri adalah situs resmi negara itu yang mendistribusikan berita dan propaganda media pemerintah.
Dalam video itu,Korut menegaskan bahwa mereka terpaksa melakukan uji coba nuklir ketiga pada 12 Februari lalu akibat sikap permusuhan AS. “Uji coba nuklir Korut ini ditujukan terhadap para penyerbu AS, uji coba adalah bentuk penegasan kami untuk menjaga kedaulatan kami,” ujar keterangan video itu, seperti dikutip AFP. “AS memaksa kami melakukan uji coba nuklir.”
Video itu memperlihatkan gambar Obama sedang melambai dan bersiap menyampaikan pidato kenegaraan di depan api yang terus membesar. Video itu diakhiri dengan animasi ledakan bom nuklir di dalam bungker bawah tanah. “Sekarang dunia sedang menyaksikan. AS harus menjawab sekarang,” ujar pesan dalam video itu.
Belum ada tanggapan resmi dari AS atas video itu. Namun menurut laporan The New Zealand Herald,saat ini AS dikabarkan sedang melakukan negosiasi di Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk menjatuhkan sanksi terhadap Pyongyang menyusul uji coba nuklir pada 12 Februari di timur laut, yang merupakan peluncuran ketiga sejak 2006.
Sementara itu,Korut memperingatkan Korea Selatan (Korsel) akan menghadapi kehancuran jika Seoul dan sekutunya terus mendorong untuk resolusi PBB yang lebih keras terhadap program nuklir Pyongyang.
“Kami tidak pernah mengakui resolusi propaganda pada sanksi oleh Dewan Keamanan PBB,” ujar utusan Korut Jon Yong-ryong saat Konferensi PBB tentang Perlucutan Senjata, Selasa (19/3) waktu setempat.
“Seperti kata pepatah, anak anjing yang baru lahir tidak takut pada harimau.Perilaku tak menentu Korsel hanya bisa membawa kehancuran akhir.” Jon juga mengecam AS dan menyalahkan negara adidaya itu yang telah mendukung sanksi untuk Korut, yang dikenal secara resmi sebagai Republik Demokratik Rakyat Korea (DPRK).
“Tes nuklir DPRK adalah ukuran untuk pertahanan diri, untuk mengatasi pemerasan AS yang diintensifkan melawan nuklir,” ujar dia.
“Ini adalah disposisi dan kami menegaskan tentara dan rakyat DPRK untuk melawan kebijakan sewenang-wenang dengan kebijakan terberat dan bereaksi terhadap tekanan dan sanksi dengan semua tindakan melawan.”
Dia menegaskan, Korut tidak hanya gertak sambal dan akan mengambil tindakan terberat melawan siapa saja yang melanggar kedaulatan negara itu.
Duta Besar AS Laura Kennedy menilai, pernyataan Korut sangat ofensif dan tidak bisa diterima dalam pengaturan apa pun, apalagi pada sebuah konferensi yang didedikasikan untuk perlucutan senjata.
Sementara itu, Duta Besar Korsel Kwon Hae-ryong, pun menyerang balik.Dia mengatakan, rezim diam-diam Pyongyang akan melakukan apa pun untuk memastikan kehidupan yang baik bagi rakyatnya di negaranya yang sempat menderita kelaparan selama dua dekade lalu.
“Setiap orang tahu jika Korut berkomitmen terkait sumber daya yang besar sekali untuk membangun senjata nuklir dan kemampuan rudal. Namun sangat disesali,jika kelaparan terus terjadi mengancam rakyatnya,” ujar dia.
(esn)