China tolak permintaan arbitrase Filipina
A
A
A
Sindonews.com – Pemerintah China telah menolak usulan Filipina untuk membawa sengketa kedua negara mengenai isu-isu kedaulatan di Laut China Selatan ke badan arbitrase PBB. Demikian disampaikan Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Hong Lei.
"Duta Besar China untuk Filipina, Ma Keqing, mengadakan pertemuan dengan para pejabat dari Kementerian Luar Negeri Filipina pada Selasa 19 Februari. Dan, ia kembali dengan catatan dan pemberitahuan, setelah mengungkapkan penolakan China," kata Lei, Selasa (19/2/2013).
"Pemberitahuan catatan terkait tidak hanya melanggar konsensus yang diabadikan dalam Deklarasi Sikap Para Pihak di Laut China Selatan (DOC), tetapi juga secara faktual cacat dan mengandung tuduhan palsu," lanjut Lei.
Menurutnya, China berkomitmen untuk menangani sengketa melalui perundingan bilateral. “Berdasar konsensus di antara negara-negara DOC, bahwa perselisihan harus diselesaikan melalui perundingan antara negara-negara yang terlibat langsung,” jelas Lei.
Lei menegaskan, bahwa Cina memiliki bukti sejarah dan yurisprudensi yang cukup untuk mendukung klaimnya atas pulau-pulau Nansha, yang terletak di Laut China Selatan dan perairan yang berdekatan dengan wilayah itu.
"China berharap Filipina akan menghormati komitmennya dengan tidak mengambil tindakan apa pun yang dapat memperumit masalah. Kami meminta Filipina menanggapi usulan China untuk membentuk mekanisme dialog bilateral tentang isu-isu maritim dan bekerja untuk memecahkan masalah melalui perundingan bilateral," beber Lei.
"Duta Besar China untuk Filipina, Ma Keqing, mengadakan pertemuan dengan para pejabat dari Kementerian Luar Negeri Filipina pada Selasa 19 Februari. Dan, ia kembali dengan catatan dan pemberitahuan, setelah mengungkapkan penolakan China," kata Lei, Selasa (19/2/2013).
"Pemberitahuan catatan terkait tidak hanya melanggar konsensus yang diabadikan dalam Deklarasi Sikap Para Pihak di Laut China Selatan (DOC), tetapi juga secara faktual cacat dan mengandung tuduhan palsu," lanjut Lei.
Menurutnya, China berkomitmen untuk menangani sengketa melalui perundingan bilateral. “Berdasar konsensus di antara negara-negara DOC, bahwa perselisihan harus diselesaikan melalui perundingan antara negara-negara yang terlibat langsung,” jelas Lei.
Lei menegaskan, bahwa Cina memiliki bukti sejarah dan yurisprudensi yang cukup untuk mendukung klaimnya atas pulau-pulau Nansha, yang terletak di Laut China Selatan dan perairan yang berdekatan dengan wilayah itu.
"China berharap Filipina akan menghormati komitmennya dengan tidak mengambil tindakan apa pun yang dapat memperumit masalah. Kami meminta Filipina menanggapi usulan China untuk membentuk mekanisme dialog bilateral tentang isu-isu maritim dan bekerja untuk memecahkan masalah melalui perundingan bilateral," beber Lei.
(esn)