PBB: MONUSCO pukul mundur pemberontak Kongo
PBB: MONUSCO pukul mundur pemberontak Kongo
A
A
A
Sindonews.com - Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon mengatakan pemberontak M23 berhasil dipukul mundur dari Kota Goma, Kongo. Mereka dipaksa mundur oleh pasukan misi penjaga perdamaian PBB, Selasa (19/2/2013).
Ban mengatakan, setelah tiga bulan melancarkan misi penjaga perdamian, MONUSCO (United Nations Organization Stabilization Mission in the Democratic Republic of the Congo) akhirnya berhasil merebut Goma. Kota tersebut dikuasai oleh M23 sejak November 2012 lalu. Sayangnya Ki-moon tidak menyebutkan dari mana asal dukungan yang didapat oleh militer Kongo tersebut.
"Kemampuan pengontrolan, pengintaian, pertempuran umum, koordinasi yang efektif, dan persenjataan yang berkualitas terutama pada malam hari, secara langsung dan tidak langsung semuanya telah mendukung operasi yang dilancarkan oleh MONUSCO," ungkap Ki-moon seprti dilansir Reuters, Rabu (20/2/2013).
"Kecepatan, efisiensi dan keberhasilan penyerangan terhadap M23 terjadi berkat adanya serangan terkoordinasi dari berbagai cabang, termasuk kooordinasidi antara infanteri dan semangat tambahan," imbuh Ki-moon.
M23 berhasil memasuki bagian Timur kota Goma di Provinsi Kivu Utara, Kongo, Selasa (20/11/2012). Mereka mengaku tak akan menghentikan langkah di Goma. M23 ingin menguasai seluruh negeri dan menurunkan Kabila dari tampuk kekuasaan.
Pemberontak Afrika yang telah dimasukan ke dalam daftar hitam PBB ini adalah sebuah faksi pemberontak Kongo yang dipimpin oleh Bosco Ntaganda, seorang panglima perang yang telah didakwa oleh Pengadilan Kriminal Internasional. Awalnya, M23 mengangkat senjata karena Pemerintah Kongo dianggap gagal menjaga kesepakatan damai dan memasukan elemen M23 dalam tentara Kongo. M23 kemudian memperluas lingkup gerakan mereka dan bertekad membebaskan seluruh Kongo, serta menggulingkan Presiden Joseph Kabila.
Ban mengatakan, setelah tiga bulan melancarkan misi penjaga perdamian, MONUSCO (United Nations Organization Stabilization Mission in the Democratic Republic of the Congo) akhirnya berhasil merebut Goma. Kota tersebut dikuasai oleh M23 sejak November 2012 lalu. Sayangnya Ki-moon tidak menyebutkan dari mana asal dukungan yang didapat oleh militer Kongo tersebut.
"Kemampuan pengontrolan, pengintaian, pertempuran umum, koordinasi yang efektif, dan persenjataan yang berkualitas terutama pada malam hari, secara langsung dan tidak langsung semuanya telah mendukung operasi yang dilancarkan oleh MONUSCO," ungkap Ki-moon seprti dilansir Reuters, Rabu (20/2/2013).
"Kecepatan, efisiensi dan keberhasilan penyerangan terhadap M23 terjadi berkat adanya serangan terkoordinasi dari berbagai cabang, termasuk kooordinasidi antara infanteri dan semangat tambahan," imbuh Ki-moon.
M23 berhasil memasuki bagian Timur kota Goma di Provinsi Kivu Utara, Kongo, Selasa (20/11/2012). Mereka mengaku tak akan menghentikan langkah di Goma. M23 ingin menguasai seluruh negeri dan menurunkan Kabila dari tampuk kekuasaan.
Pemberontak Afrika yang telah dimasukan ke dalam daftar hitam PBB ini adalah sebuah faksi pemberontak Kongo yang dipimpin oleh Bosco Ntaganda, seorang panglima perang yang telah didakwa oleh Pengadilan Kriminal Internasional. Awalnya, M23 mengangkat senjata karena Pemerintah Kongo dianggap gagal menjaga kesepakatan damai dan memasukan elemen M23 dalam tentara Kongo. M23 kemudian memperluas lingkup gerakan mereka dan bertekad membebaskan seluruh Kongo, serta menggulingkan Presiden Joseph Kabila.
(esn)
Explore More