Ratusan tahanan Palestina gelar aksi mogok makan
A
A
A
Sindonews.com – Ratusan tahanan Palestina yang berada dalam penjara-penjara di Israel melakukan aksi mogok makan selama satu hari, Kamis (14/2/2013). Aksi mogok makan ini dilakukan sebagai bentuk dukungan bagi 4 tahanan Palestina yang sudah melakukan aksi mogok makan selama berbulan-bulan.
Empat tahanan Palestina yang melakukan mogok makan berbulan-bulan itu adalah Samer Issawi (205 hari), Jafar Izzeddin (79 hari), Tariq Qadan (79 hari), Ayman Sharawneh (142 hari). Empat orang ini ditahan di penjara Ramle, Israel.
Sekjen Palestinian National Initiative, Mustafa Barghouti mendesak dunia internasional untuk bertindak guna menyelamatkan empat tahanan Palestina yang melakukan mogok makan jangka panjang itu. Barghouti meminta PBB untuk mendesak Israel melepaskan empat tahanan itu.
"Saya percaya, situasi benar-benar berisiko dan hidup mereka berada dalam bahaya besar. Satu-satunya cara untuk menghentikan tragedi ini adalah, masyarakat internasional harus memenuhi tugasnya dan melaksanakan tekanan yang mungkin pada Israel untuk membebaskan mereka," kata Barghouti.
"Mereka sedang melakukan bentuk protes yang paling damai dan tanpa kekerasan, yakni dengan cara melakukan mogok makan untuk kebebasan mereka," kata Barghouti.
Sebelumnya pada 8 Februari lalu, Israel telah membebaskan seorang tahanan Palestina, Akram Rikhawi, karena yang bersangkutan melakukan aksi mogok makan. Saat dibebaskan, Rikhawi baru menjalani 4 bulan masa tahanan, dari 9 tahun yang dijatuhkan pihak berwenang Israel.
Rikhawi melakukan mogok makan selama 104 hari dan berakhir pada Juli 2012. Ia mau mengakhiri aksi mogok makannya, setelah Layanan Penjara Israel berjanji akan melepaskannya pada 25 Januari silam.
Namun nyatanya, Layanan Penjara Israel mengingkari janji mereka. Rikhawi pun kembali melakukan aksi mogok makan, sehingga Israel tak punya pilihan selain melepaskannya. Rikhawi adalah tahanan ketujuh yang dibebaskan oleh Israel setelah melakukan aksi mogok makan di dalam penjara.
Empat tahanan Palestina yang melakukan mogok makan berbulan-bulan itu adalah Samer Issawi (205 hari), Jafar Izzeddin (79 hari), Tariq Qadan (79 hari), Ayman Sharawneh (142 hari). Empat orang ini ditahan di penjara Ramle, Israel.
Sekjen Palestinian National Initiative, Mustafa Barghouti mendesak dunia internasional untuk bertindak guna menyelamatkan empat tahanan Palestina yang melakukan mogok makan jangka panjang itu. Barghouti meminta PBB untuk mendesak Israel melepaskan empat tahanan itu.
"Saya percaya, situasi benar-benar berisiko dan hidup mereka berada dalam bahaya besar. Satu-satunya cara untuk menghentikan tragedi ini adalah, masyarakat internasional harus memenuhi tugasnya dan melaksanakan tekanan yang mungkin pada Israel untuk membebaskan mereka," kata Barghouti.
"Mereka sedang melakukan bentuk protes yang paling damai dan tanpa kekerasan, yakni dengan cara melakukan mogok makan untuk kebebasan mereka," kata Barghouti.
Sebelumnya pada 8 Februari lalu, Israel telah membebaskan seorang tahanan Palestina, Akram Rikhawi, karena yang bersangkutan melakukan aksi mogok makan. Saat dibebaskan, Rikhawi baru menjalani 4 bulan masa tahanan, dari 9 tahun yang dijatuhkan pihak berwenang Israel.
Rikhawi melakukan mogok makan selama 104 hari dan berakhir pada Juli 2012. Ia mau mengakhiri aksi mogok makannya, setelah Layanan Penjara Israel berjanji akan melepaskannya pada 25 Januari silam.
Namun nyatanya, Layanan Penjara Israel mengingkari janji mereka. Rikhawi pun kembali melakukan aksi mogok makan, sehingga Israel tak punya pilihan selain melepaskannya. Rikhawi adalah tahanan ketujuh yang dibebaskan oleh Israel setelah melakukan aksi mogok makan di dalam penjara.
(esn)