Serangan bom bunuh diri tewaskan 3 polisi Rusia
A
A
A
Sindonews.com - Seorang pelaku bom bunuh diri melancarkan aksinya di sebuah pos pemeriksaan keamanan polisi di Dagestan, Kaukasus Utara, Rusia, Kamis (14/2/2013).Kementrian Dalam Negeri Rusia dalam sebuah pernyataan mengatakan serangan tersebut menewaskan tiga orang polisi dan melukai enam polisi lain yang tengah bertugas.
"Sebuah mobil yang dihentikan oleh polisi di pinggiran Kota Khasacyurt meledak saat hendak diperiksa oleh petugas. Selain menewaskan tiga polisi dan melukai enam polisi lainya. Kondisi seorang polisi masih belum dapat dipastikan," ungkap Kementrian Dalam Negeri Rusia seperti dilansir Reuters.
Serangan bom bunuh diri ini terjadi dua hari setelah pasukan keamanan Rusia mengklaim telah membunuh 6 gerilyawan Muslim dalam baku tembak di sebuah tempat persembunyian di kawasan hutan Dagestan. Meunrut pernyataan Komite Anti-terorisme Rusia (NAK) aksi kekerasan yang dilakukan kaum pemberontak marak terjadi di wilayah itu. Dalam serangan itu, turut disita sebuah jaket bom bunuh diri, sebuah peluncur granat, peluncur roket, dan granat. Para ahli penjinak bom NAK juga diikutsertakan untuk mengamankan dua buah bom rakitan yang ditemui di dalam rumah tersebut.
Hingga kini, Pemerintah Rusia memang masih berupaya keras untuk menangani pemberontakan di wilayah Kaukasus Utara yang dilakukan oleh militan Muslim. Serangan bom pada pos-pos pemeriksaan polisi dan penembakan terhadap aparat keamanan adalah kejadian sehari-hari di Dagestan.
"Sebuah mobil yang dihentikan oleh polisi di pinggiran Kota Khasacyurt meledak saat hendak diperiksa oleh petugas. Selain menewaskan tiga polisi dan melukai enam polisi lainya. Kondisi seorang polisi masih belum dapat dipastikan," ungkap Kementrian Dalam Negeri Rusia seperti dilansir Reuters.
Serangan bom bunuh diri ini terjadi dua hari setelah pasukan keamanan Rusia mengklaim telah membunuh 6 gerilyawan Muslim dalam baku tembak di sebuah tempat persembunyian di kawasan hutan Dagestan. Meunrut pernyataan Komite Anti-terorisme Rusia (NAK) aksi kekerasan yang dilakukan kaum pemberontak marak terjadi di wilayah itu. Dalam serangan itu, turut disita sebuah jaket bom bunuh diri, sebuah peluncur granat, peluncur roket, dan granat. Para ahli penjinak bom NAK juga diikutsertakan untuk mengamankan dua buah bom rakitan yang ditemui di dalam rumah tersebut.
Hingga kini, Pemerintah Rusia memang masih berupaya keras untuk menangani pemberontakan di wilayah Kaukasus Utara yang dilakukan oleh militan Muslim. Serangan bom pada pos-pos pemeriksaan polisi dan penembakan terhadap aparat keamanan adalah kejadian sehari-hari di Dagestan.
(esn)