Rusia & Korsel kecam uji coba nuklir Korut
A
A
A
Sindonews.com - Korea Selatan (Korse) dan Rusia mengutuk uji coba nuklir bawah tanah ketiga yang dilakukan oleh Korea Utara (Korut), Selasa (12/2/2013). Pemerintah Korsel dan Rusia sama-sama menilai langkah tersebut sebagai tindakan pelanggaran terang-terangan atas resolusi Dewan Keamanan (DK) PBB.
"Uji coba tersebut merupakan sebuah bentuk ancaman yang tidak dapat diterima untuk perdamaian dan keamanan di wilayah semanjung Korut, sekaligus bentuk ancaman langsung terhadap masyarakat internasional," ungkap pemerintah Korsel seperti dilansir Kantor berita Korsel, Yonhap.
Korsel juga memperingatkan Korut untuk bertanggungjawab serius atas tindakan pembangkangan yang mereka lakukan terhadap sanksi PBB yang tak memperbolehkan mereka melakukan uji coba nuklir.
Menanggapi uji coba nuklir tersebut, Presiden Lee Myung-bak langsung menggelar pertemuan darurat bersama Dewan Keamanan Nasional Korsel. Sebab, uji coba nuklir yang diyakini dilakukan di fasilitas nuklir Punggye-ri itu telah mengahasilkan gempa berkekuatan 4,9 skala richter.
Sementara itu, Pemerintah Rusia melalui Kementrian Luar Negerinya mengatakan kami mengutuk keputusan Korut untuk melakukan uji coba nuklir di bawah tanah yang merupakan bentuk pelanggaran terang-terangan atas resoludi DK PBB. Dan selama ini diam-diam kami terus memantau Korut sejak mereka meluncurkan uji coba rudal balistik akhir tahun 2012 lalu, seperti dikutip dari kantor berita Rusia, interfax.
"Uji coba tersebut merupakan sebuah bentuk ancaman yang tidak dapat diterima untuk perdamaian dan keamanan di wilayah semanjung Korut, sekaligus bentuk ancaman langsung terhadap masyarakat internasional," ungkap pemerintah Korsel seperti dilansir Kantor berita Korsel, Yonhap.
Korsel juga memperingatkan Korut untuk bertanggungjawab serius atas tindakan pembangkangan yang mereka lakukan terhadap sanksi PBB yang tak memperbolehkan mereka melakukan uji coba nuklir.
Menanggapi uji coba nuklir tersebut, Presiden Lee Myung-bak langsung menggelar pertemuan darurat bersama Dewan Keamanan Nasional Korsel. Sebab, uji coba nuklir yang diyakini dilakukan di fasilitas nuklir Punggye-ri itu telah mengahasilkan gempa berkekuatan 4,9 skala richter.
Sementara itu, Pemerintah Rusia melalui Kementrian Luar Negerinya mengatakan kami mengutuk keputusan Korut untuk melakukan uji coba nuklir di bawah tanah yang merupakan bentuk pelanggaran terang-terangan atas resoludi DK PBB. Dan selama ini diam-diam kami terus memantau Korut sejak mereka meluncurkan uji coba rudal balistik akhir tahun 2012 lalu, seperti dikutip dari kantor berita Rusia, interfax.
(esn)