Tidak ada WNI yang jadi korban badai Nemo di AS
A
A
A
Sindonews.com - Sesuai perkiraan National Weather Service, badai musim dingin Nemo telah menerjang wilayah pantai timur Amerika Serikat (AS), 8-9 Februari. Dari pantauan KJRI New York, hingga saat ini tidak ada korban jiwa yang berasal dari WNI di AS.
Tidak ada pula laporan WNI yang terlantar di bandara karena penundaan penerbangan. Meskipun demikian, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI melalui KJRI New York terus menganjurkan para WNI agar berhati-hati, mengingat kondisi jalan yang licin akibat hujan dan suhu udara yang semakin dingin.
Saat ini, KJRI New York telah menampung 13 mahasiswa dan satu dosen Universitas Parahiyangan, peserta kompetisi Harvard National Model UN. Mereka menginap di guest house KJRI New York sejak 9 Februari 2013. Rombongan yang sedianya berangkat ke Boston pada 10 Februari 2013 baru dapat melakukan perjalanan melalui transportasi darat pada 11 Februari 2013.
Dari New York juga dilaporkan, bahwa badai Nemo telah mengakibatkan beberapa area mengalami putus aliran listrik dan berdampak pada 635 ribu pelanggan. Hingga Minggu malam, sekitar 270 ribu pelanggan di wilayah tenggara Massachusetts, Cape Code, Rhode Island dan sepanjang tepi pantai timur Connecticut belum mendapatkan aliran listrik.
Kondisi cuaca buruk ini juga telah mengakibatkan penundaan lebih dari 5.000 penerbangan sejak Jumat, 8 Februari. Namun pada Minggu 10 Februari, penerbangan mulai kembali beroperasi.
Para WNI diimbau untuk terus berhati-hati mengingat potensi turun salju lebat dan pohon roboh. Para WNI juga diimbau agar berhati-hati berkendaraan dan bagi yang akan melakukan perjalanan melalui udara agar dapat menundanya sampai dengan kondisi memungkinkan bagi perjalanan yang aman.
Imbauan ini juga dimuat pada situs KJRI New York, dengan memuat 3 nomor hot line yang dapat dihubungi dalam keadaan darurat. KJRI New York terus memantau kondisi keselamatan WNI dengan menghubungi para WNI baik secara langsung maupun melalui paguyuban di beberapa daerah kantong WNI di pantai timur yang terkena dampak badai.
Tidak ada pula laporan WNI yang terlantar di bandara karena penundaan penerbangan. Meskipun demikian, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI melalui KJRI New York terus menganjurkan para WNI agar berhati-hati, mengingat kondisi jalan yang licin akibat hujan dan suhu udara yang semakin dingin.
Saat ini, KJRI New York telah menampung 13 mahasiswa dan satu dosen Universitas Parahiyangan, peserta kompetisi Harvard National Model UN. Mereka menginap di guest house KJRI New York sejak 9 Februari 2013. Rombongan yang sedianya berangkat ke Boston pada 10 Februari 2013 baru dapat melakukan perjalanan melalui transportasi darat pada 11 Februari 2013.
Dari New York juga dilaporkan, bahwa badai Nemo telah mengakibatkan beberapa area mengalami putus aliran listrik dan berdampak pada 635 ribu pelanggan. Hingga Minggu malam, sekitar 270 ribu pelanggan di wilayah tenggara Massachusetts, Cape Code, Rhode Island dan sepanjang tepi pantai timur Connecticut belum mendapatkan aliran listrik.
Kondisi cuaca buruk ini juga telah mengakibatkan penundaan lebih dari 5.000 penerbangan sejak Jumat, 8 Februari. Namun pada Minggu 10 Februari, penerbangan mulai kembali beroperasi.
Para WNI diimbau untuk terus berhati-hati mengingat potensi turun salju lebat dan pohon roboh. Para WNI juga diimbau agar berhati-hati berkendaraan dan bagi yang akan melakukan perjalanan melalui udara agar dapat menundanya sampai dengan kondisi memungkinkan bagi perjalanan yang aman.
Imbauan ini juga dimuat pada situs KJRI New York, dengan memuat 3 nomor hot line yang dapat dihubungi dalam keadaan darurat. KJRI New York terus memantau kondisi keselamatan WNI dengan menghubungi para WNI baik secara langsung maupun melalui paguyuban di beberapa daerah kantong WNI di pantai timur yang terkena dampak badai.
(esn)