Tentara Turki tembak mati 3 rekan
A
A
A
Sindonews.com - Seorang tentara Turki menembak mati tiga rekannya dengan senapan serbu di pangkalan militer, distrik Pervari, Provinsi Siirt, Tenggara Turki, Selasa (6/2/2013). Seperti dilansir Reuters, pangkalan militer tersebut terletak di wilayah bergolak, dekat dengan wilayah perbatasan Turki dengan Irak.
Petugas Keamanan Turki tidak merinci identitas dan motif di balik aksi yang dilancarkan prajurit tersebut. Mereka hanya mengatakan tentara tersebut menembak dirinya sendiri usai menembak tiga rekannya, beruntung dia tidak sampai tewas.
Insiden serupa pernah terjadi beberapa tahun yang lalu di Turki. Menurut laporan media Turki, aksi penembakan yang dilakukan oleh tentara Turki sebelumnya disulut oleh tekanan hidup sebagai tentara saat aksi kekerasan di Turki meningkat.
Guna menjaga keamanan, Pemerintah Turki memberlakukan aturan wajib militer selama 15 bulan bagi para laki-laki yang telah menginjak usia 18 tahun. Selain itu, mereka juga memiliki jumlah tentara terbesar dalam keanggotaan NATO dengan 500 tentaranya.
Seperti diketahui, militer Turki aktif berperang melawan gerilyawan Partai Pekerja Kurdistan (PKK) selama lebih dari 25 tahun. PKK, yang didaftar sebagai organisasi teroris oleh Turki, Amerika Serikat dan Uni Eropa, mengangkat senjata pada 1984 dalam upaya untuk menciptakan negara Kurdi di wilayah Tenggara Turki.
Sejak itu, lebih dari 35 ribu orang telah tewas dalam konflik yang melibatkan kelompok. Lebih dari 40 000 orang, sebagian besar orang Kurdi, telah tewas sejak PKK mengangkat senjata melawan negara.
Petugas Keamanan Turki tidak merinci identitas dan motif di balik aksi yang dilancarkan prajurit tersebut. Mereka hanya mengatakan tentara tersebut menembak dirinya sendiri usai menembak tiga rekannya, beruntung dia tidak sampai tewas.
Insiden serupa pernah terjadi beberapa tahun yang lalu di Turki. Menurut laporan media Turki, aksi penembakan yang dilakukan oleh tentara Turki sebelumnya disulut oleh tekanan hidup sebagai tentara saat aksi kekerasan di Turki meningkat.
Guna menjaga keamanan, Pemerintah Turki memberlakukan aturan wajib militer selama 15 bulan bagi para laki-laki yang telah menginjak usia 18 tahun. Selain itu, mereka juga memiliki jumlah tentara terbesar dalam keanggotaan NATO dengan 500 tentaranya.
Seperti diketahui, militer Turki aktif berperang melawan gerilyawan Partai Pekerja Kurdistan (PKK) selama lebih dari 25 tahun. PKK, yang didaftar sebagai organisasi teroris oleh Turki, Amerika Serikat dan Uni Eropa, mengangkat senjata pada 1984 dalam upaya untuk menciptakan negara Kurdi di wilayah Tenggara Turki.
Sejak itu, lebih dari 35 ribu orang telah tewas dalam konflik yang melibatkan kelompok. Lebih dari 40 000 orang, sebagian besar orang Kurdi, telah tewas sejak PKK mengangkat senjata melawan negara.
(esn)