Presiden Ahmadinejad bermimpi jadi astronot pertama Iran
A
A
A
Sindonews.com - Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad mengungkapkan bahwa dia bermimpi untuk menjadi astronot pertama Iran. Pengakuan tersebut disampaikannya di sela-sela upacara peresmian dua satelit baru Iran, seperti dilansir IRNA, Selasa (5/2/2013).
Di hadapan banyak orang, Ahmadinejad mengatakan, bahwa dia rela mengorbankan dirinya untuk program angkasa luar Iran. Di mana sebelumnya, Pemerintah Iran berambisi mengirim manusia ke luar angkasa 2020 dan mengirim manusia ke bulan pada 2025.
"Saya siap menjadi orang Iran pertama yang dikorbankan oleh para ilmuwan dan negara untuk pergi ke angkasa luar, meskipun saya tahu ada banyak kandidat," ungkap Ahmadinejad.
Tidak hanya itu, presiden ke enam Iran yang dikenal sebagai sosok sederhana dan bersahaja ini bahkan rela dirinya dijadikan objek lelang dan uangnya bisa digunakan untuk pengembangan program luar angkasa Iran. Negara ini memang sangat terpukul karena sanksi ekonomi terkait program pengembangan nuklir mereka.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Badan Antariksa Iran (ISA) Hamid Fazeli kembali mengungkapkan rencana pemerintah untuk mengirimkan astronot dengan menggunakan pesawat luar angkasa Iran pada 2020. "Proyek tersebut akan diwujudkan oleh sejumlah organisasi dan pusat lembaga ilmiah," kata Fazeli.
Seperti diketahui, teknologi Iran dalam beberapa tahun terakhir terus berkembang pesat, termasuk teknologi luar angkasa. Sejak Revolusi Islam, Iran mengklaim berhasil meluncurkan tiga satelit, masing-masing Omid pada Februari 2009, Rassad pada Juni 2011, dan Navid pada Februari 2012.
Di hadapan banyak orang, Ahmadinejad mengatakan, bahwa dia rela mengorbankan dirinya untuk program angkasa luar Iran. Di mana sebelumnya, Pemerintah Iran berambisi mengirim manusia ke luar angkasa 2020 dan mengirim manusia ke bulan pada 2025.
"Saya siap menjadi orang Iran pertama yang dikorbankan oleh para ilmuwan dan negara untuk pergi ke angkasa luar, meskipun saya tahu ada banyak kandidat," ungkap Ahmadinejad.
Tidak hanya itu, presiden ke enam Iran yang dikenal sebagai sosok sederhana dan bersahaja ini bahkan rela dirinya dijadikan objek lelang dan uangnya bisa digunakan untuk pengembangan program luar angkasa Iran. Negara ini memang sangat terpukul karena sanksi ekonomi terkait program pengembangan nuklir mereka.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Badan Antariksa Iran (ISA) Hamid Fazeli kembali mengungkapkan rencana pemerintah untuk mengirimkan astronot dengan menggunakan pesawat luar angkasa Iran pada 2020. "Proyek tersebut akan diwujudkan oleh sejumlah organisasi dan pusat lembaga ilmiah," kata Fazeli.
Seperti diketahui, teknologi Iran dalam beberapa tahun terakhir terus berkembang pesat, termasuk teknologi luar angkasa. Sejak Revolusi Islam, Iran mengklaim berhasil meluncurkan tiga satelit, masing-masing Omid pada Februari 2009, Rassad pada Juni 2011, dan Navid pada Februari 2012.
(esn)