250 ribu akun Twitter dibobol hacker
A
A
A
Sindonews.com – Pengelola Twitter menyatakan, bahwa mereka telah menjadi korban serangan cyber yang dilakukan terhadap perusahaan media. “Para hacker mungkin telah memperoleh akses ke informasi lebih dari 250 ribu dari 200 juta pengguna aktif,” sebut pernyataan pengelola Twitter, Sabtu (2/2/2013), seperti dikutip dari Iol.co.za.
Media sosial raksasa mengatakan dalam sebuah posting blog, bahwa di awal pekan ini telah terdeteksi sebuah upaya untuk mendapatkan akses ke data pengguna Twitter.
“Para penyerang mungkin telah mencuri nama pengguna, alamat e-mail dan password yang diduga milik 250 ribu pengguna. Twitter telah mereset password yang dicuri dan mengirim email peringatan pada para pengguna yang terkena serangan ini,” lanjut pernyataan tersebut.
Bob Lord, Direktur keamanan informasi Twitter mengatakan dalam blog, bahwa serangan itu bukanlah pekerjaan amatir. “Kami tidak percaya itu adalah insiden yang terisolasi. Para penyerang sangat canggih dan tahu perusahaan dan organisasi lain juga telah mendapat setangan yang sama baru-baru ini,” jelas Lord.
"Untuk itu, kami merasa bahwa itu penting untuk mempublikasikan serangan ini, sementara kita masih mengumpulkan informasi. Kami membantu pemerintah dan penegak hukum federal dalam upaya mereka untuk menemukan dan menuntut para penyerang, untuk membuat internet lebih aman untuk semua pengguna," lanjutnya.
Media sosial raksasa mengatakan dalam sebuah posting blog, bahwa di awal pekan ini telah terdeteksi sebuah upaya untuk mendapatkan akses ke data pengguna Twitter.
“Para penyerang mungkin telah mencuri nama pengguna, alamat e-mail dan password yang diduga milik 250 ribu pengguna. Twitter telah mereset password yang dicuri dan mengirim email peringatan pada para pengguna yang terkena serangan ini,” lanjut pernyataan tersebut.
Bob Lord, Direktur keamanan informasi Twitter mengatakan dalam blog, bahwa serangan itu bukanlah pekerjaan amatir. “Kami tidak percaya itu adalah insiden yang terisolasi. Para penyerang sangat canggih dan tahu perusahaan dan organisasi lain juga telah mendapat setangan yang sama baru-baru ini,” jelas Lord.
"Untuk itu, kami merasa bahwa itu penting untuk mempublikasikan serangan ini, sementara kita masih mengumpulkan informasi. Kami membantu pemerintah dan penegak hukum federal dalam upaya mereka untuk menemukan dan menuntut para penyerang, untuk membuat internet lebih aman untuk semua pengguna," lanjutnya.
(esn)