Myanmar akan kembali buka dialog dengan pemberontak Kachin
A
A
A
Sindonews.com - Pemerintah Myanmar akan mengadakan putaran baru pembicaraan dengan pemberontak Kachin pada Senin 4 Februari. Pembicaraan ini dilakukan untuk mengakhiri konflik bersenjata antara kedua belah pihak.
“Kedua belah pihak akan menghadiri "pertemuan darurat" di Kota perbatasan China, Ruili untuk mencari terobosan dalam konflik berdarah,” kata Khun Okker, Juru Bicara Nasionalitas Serikat Dewan Federal (UNFC), Minggu (3/2/2013), seperti dikutip dari Asia One.
Menurut Okker, Pemerintah China memiliki peran utama dalam pembicaraan ini. “Pemerintah China mengatur pertemuan ini. Mungkin mereka ingin memberikan pandangan mereka kepada kedua pihak, KIA (Kachin Independence Army) dan pemerintah Myanmar," jelas Okker.
“Pemberontak tidak memiliki banyak waktu untuk mempersiapkan diri dalam pertemuan ini. Masalah ini tidak mungkin diselesaikan tanpa dialog politik pada pertemuan tambahan di masa depan, termasuk UNFC secara keseluruhan,” tambahnya. UNFC sendiri dibentuk oleh sekitar selusin kelompok etnis di Myanmar.
Tidak ada komentar dari pemerintah Myanmar dan belum jelas siapa saja pejabat dari Pemerintah Myanmar yang akan menghadiri pertemuan itu. Sejak 2011, sudah dilakukan hampir selusin pembicaraan antara pemberontak Kachin dan Pemerintah Myanmar. Namun, semua pembicaraan itu tak membuat kemajuan berarti.
“Kedua belah pihak akan menghadiri "pertemuan darurat" di Kota perbatasan China, Ruili untuk mencari terobosan dalam konflik berdarah,” kata Khun Okker, Juru Bicara Nasionalitas Serikat Dewan Federal (UNFC), Minggu (3/2/2013), seperti dikutip dari Asia One.
Menurut Okker, Pemerintah China memiliki peran utama dalam pembicaraan ini. “Pemerintah China mengatur pertemuan ini. Mungkin mereka ingin memberikan pandangan mereka kepada kedua pihak, KIA (Kachin Independence Army) dan pemerintah Myanmar," jelas Okker.
“Pemberontak tidak memiliki banyak waktu untuk mempersiapkan diri dalam pertemuan ini. Masalah ini tidak mungkin diselesaikan tanpa dialog politik pada pertemuan tambahan di masa depan, termasuk UNFC secara keseluruhan,” tambahnya. UNFC sendiri dibentuk oleh sekitar selusin kelompok etnis di Myanmar.
Tidak ada komentar dari pemerintah Myanmar dan belum jelas siapa saja pejabat dari Pemerintah Myanmar yang akan menghadiri pertemuan itu. Sejak 2011, sudah dilakukan hampir selusin pembicaraan antara pemberontak Kachin dan Pemerintah Myanmar. Namun, semua pembicaraan itu tak membuat kemajuan berarti.
(esn)