Rusia mengaku prihatin
A
A
A
Sindonews.com - Rusia sangat prihatin atas laporan serangan udara Israel ke wilayah Suriah, Kamis (31/1/2013). Sekutu utama Suriah dalam menghadapi konflik internal selama 22 bulan belakangan itu mengaku sedang mempelajari motif di balik serangan tersebut dan dugaan pelanggaran serius atas piagam PBB.
"Kami sedang mempelajari laporan serangan yang dilakukan oleh jet tempur Israel terhadap pusat penelitian militer di dekat Damaskus. Jika hasil dari pengkajian tersebut menujukan serangan udara yang mereka lancarkan tidak beralasan, maka hal ini merupakan bentuk pelanggaran atas prinsip dasar piagam PBB," ungkap DepartemenLuar Negeri Rusia dalam sebuah pernyataan seperti dilansir RIA Novosti.
"Pada dasarnya, serangan udara tersebut sangat tidak dapat diterima, tidak peduli apa motif bohong yang mereka ucapkan," imbuh pernyatan tersebut.
Tentara Suriah mengatakan, Angkatan Udara Israel Rabu pagi melancarkan serangan udara ke pusat pemerintahan wilayah Jamraya, di perbatasan Ibu Kota Damaskus. Sedikitnya dua warga Suriah dilaporkan tewas, sementara lima orang lainya terluka akibat serangan itu.
Serangan ini terjadi setelah pemberontak Suriah gagal mengusai pusat penelitian militer dalam serangan yang mereka lancarkan dalam beberapa bulan terakhir.
Belum ada tanggapan resmi dari pemerintah Israel seputar serangan udara tersebut. Namun, serangan tersebut terjadi sehari setelah Kepala AU Israel, Mayor Jenderal Amir Eshel mengumumkan bahwa jet tempur terbaru, helikopter penyerang dan drone Israel akan terlibat dalam kampanye perang rahasia.
"Langkah ini dilakukan untuk mengurangi ancaman langsung untuk menciptakan kondisi yang lebih baik, di mana kita dapat memenangkan perang jika hal itu benar terjadi,” ungkap Eshel.
"Kami sedang mempelajari laporan serangan yang dilakukan oleh jet tempur Israel terhadap pusat penelitian militer di dekat Damaskus. Jika hasil dari pengkajian tersebut menujukan serangan udara yang mereka lancarkan tidak beralasan, maka hal ini merupakan bentuk pelanggaran atas prinsip dasar piagam PBB," ungkap DepartemenLuar Negeri Rusia dalam sebuah pernyataan seperti dilansir RIA Novosti.
"Pada dasarnya, serangan udara tersebut sangat tidak dapat diterima, tidak peduli apa motif bohong yang mereka ucapkan," imbuh pernyatan tersebut.
Tentara Suriah mengatakan, Angkatan Udara Israel Rabu pagi melancarkan serangan udara ke pusat pemerintahan wilayah Jamraya, di perbatasan Ibu Kota Damaskus. Sedikitnya dua warga Suriah dilaporkan tewas, sementara lima orang lainya terluka akibat serangan itu.
Serangan ini terjadi setelah pemberontak Suriah gagal mengusai pusat penelitian militer dalam serangan yang mereka lancarkan dalam beberapa bulan terakhir.
Belum ada tanggapan resmi dari pemerintah Israel seputar serangan udara tersebut. Namun, serangan tersebut terjadi sehari setelah Kepala AU Israel, Mayor Jenderal Amir Eshel mengumumkan bahwa jet tempur terbaru, helikopter penyerang dan drone Israel akan terlibat dalam kampanye perang rahasia.
"Langkah ini dilakukan untuk mengurangi ancaman langsung untuk menciptakan kondisi yang lebih baik, di mana kita dapat memenangkan perang jika hal itu benar terjadi,” ungkap Eshel.
(esn)