Jepang luncurkan satelit intelijen
A
A
A
Sindonews.com - Pemerintah Jepang mengkalim berhasil menempatkan sebuah sebuah satelit untuk pengumpul data intelijen ke orbit bumi, Minggu (27/1/2013) pukul 1.40 siang waktu setempat.
Satelit yang telah berhasil mengelilingi orbit tersebut diluncurkan dengan bantuan roket H-2A dan diluncurkan dari Pusat Antariksa Tanegashima di Jepang bagian selatan.
Seperti dilansir stasiun televisi NHK, satelit pengumpul data intelijen itu dilengkapi dengan sebuah sistem radar yang mampu mengambil gambar di malam hari, meski cuaca sedang buruk. Satelit yang diletakan dengan jarak beberapa ratus kilometer di luar angkasa tersebut, dikabarkan mampu mengambil foto obyek berukuran satu meter di bumi.
Dengan peluncuran satelit tersebut, kini negara Sakura tersebut telah mengoperasikan satu satelit radar dan tiga satelit optis. Satelit intelijen Jepang diluncurkan pertama kalinya pada Maret 2003, sebagai reaksi atas uji rudal Korea Utara pada 1998.
Peluncuran satelit ini menambah panjang daftar kesuksesan roket H-2A, yang sebelumnya telah berhasil melontarkan 15 satelit Jepang ke luar angkasa.
Dalam peluncuran perdana tersebut, Pemerintah Jepang mengoperasikan sistem pengintaian yang terdiri dari dua satelit radar dan dua satelit optis, yang mampu memantau seluruh sisi bumi satu kali dalam sehari.
Sistem dalam satelit pengumpul data intelejen satelit kabarnya telah digunakan untuk melakukan survei tingkat kerusakan pasca tsunami 11 Maret, dua tahun lalu. Tapi, pemerintah Jepang tidak mempublikasikan foto hasil bidikan satelit tersebut kepada masyarakat, karena khawatir dapat mengungkap kemampuan sistem tersebut.
Peluncuran sistem satelit tersebut dikabarkan menelan biaya USD 10 miliar atau sekira Rp96,5 triliun.
Satelit yang telah berhasil mengelilingi orbit tersebut diluncurkan dengan bantuan roket H-2A dan diluncurkan dari Pusat Antariksa Tanegashima di Jepang bagian selatan.
Seperti dilansir stasiun televisi NHK, satelit pengumpul data intelijen itu dilengkapi dengan sebuah sistem radar yang mampu mengambil gambar di malam hari, meski cuaca sedang buruk. Satelit yang diletakan dengan jarak beberapa ratus kilometer di luar angkasa tersebut, dikabarkan mampu mengambil foto obyek berukuran satu meter di bumi.
Dengan peluncuran satelit tersebut, kini negara Sakura tersebut telah mengoperasikan satu satelit radar dan tiga satelit optis. Satelit intelijen Jepang diluncurkan pertama kalinya pada Maret 2003, sebagai reaksi atas uji rudal Korea Utara pada 1998.
Peluncuran satelit ini menambah panjang daftar kesuksesan roket H-2A, yang sebelumnya telah berhasil melontarkan 15 satelit Jepang ke luar angkasa.
Dalam peluncuran perdana tersebut, Pemerintah Jepang mengoperasikan sistem pengintaian yang terdiri dari dua satelit radar dan dua satelit optis, yang mampu memantau seluruh sisi bumi satu kali dalam sehari.
Sistem dalam satelit pengumpul data intelejen satelit kabarnya telah digunakan untuk melakukan survei tingkat kerusakan pasca tsunami 11 Maret, dua tahun lalu. Tapi, pemerintah Jepang tidak mempublikasikan foto hasil bidikan satelit tersebut kepada masyarakat, karena khawatir dapat mengungkap kemampuan sistem tersebut.
Peluncuran sistem satelit tersebut dikabarkan menelan biaya USD 10 miliar atau sekira Rp96,5 triliun.
(esn)