Pabrik garmen Bangladesh terbakar, 7 pekerja wanita tewas
A
A
A
Sindoonews.com - Sedikitnya 7 pekerja pabrik garmen Smart dilaporkan tewas dalam sebuah insiden kebakaran di Ibu Kota Bangladesh, Dhaka, Sabtu (26/1/2013). Kebakaran yang melanda pabrik garmen dengan 300 orang karyawan tersebut terjadi saat jam istirahat makan siang.
"Sebagian besar korban tewas karena mati lemas, setelah berdesak-desakan saat mencoba melarikan diri dari kebakaran," ungkap Mahbubur Rahman, Direktur Oprasional Pemadam Kebakaran Bangladesh, seperti dilansir Geotv, Minggu (27/1/2013).
Rahman mengatakan, dua jam setelah petugas pemadam kebakaran diterjunkan, api akhirnya berhasil dipadamkan.
Kepala kepolisian setempat, Azizul Haq mengatakan, semua pekerja yang tewas adalah wanita. “Mereka semua tewas karena mati lemas, setelah menghirup asap dan harus berdesak-desakan saat melarikan diri. Selain tujuh orang tewas, lima buruh masih dalam kondisi kritis,” jelasnya.
Sampai berita ini diturunkan, penyebab kebakaran belum dapat dipastikan. Sebab, polisi baru akan memulai proses penyelidikan.
Kondisi buruh pabrik garmen di negara eskportir pakaian terbesar kedua setelah China itu memang jauh dari kesejahteraan. Di pabrik garmen Smart, upah kerja para buruh dalam sebulan hanya dihargai USD 37 per bulan atau sekira Rp 365 ribu per bulan.
Kebakaran dahsyat terakhir kali terjadi pada akhir November lalu di pabrik garmen Tazreen. Dalam insiden itu, 111 karyawan pabrik tewas akibat menghirup asap dan jatuh dari lantai atas. Selain korban tewas, kebakaran ini juga melukai 150 lainnya.
Buntut dari kebakaran tersebut, Ribuan pekerja tekstil yang marah menggelar aksi demonstrasi di pinggiran kota Dhaka. Mereka menuntut pihak-pihak yang bertanggung jawab atas bencana ini dihukum.
"Sebagian besar korban tewas karena mati lemas, setelah berdesak-desakan saat mencoba melarikan diri dari kebakaran," ungkap Mahbubur Rahman, Direktur Oprasional Pemadam Kebakaran Bangladesh, seperti dilansir Geotv, Minggu (27/1/2013).
Rahman mengatakan, dua jam setelah petugas pemadam kebakaran diterjunkan, api akhirnya berhasil dipadamkan.
Kepala kepolisian setempat, Azizul Haq mengatakan, semua pekerja yang tewas adalah wanita. “Mereka semua tewas karena mati lemas, setelah menghirup asap dan harus berdesak-desakan saat melarikan diri. Selain tujuh orang tewas, lima buruh masih dalam kondisi kritis,” jelasnya.
Sampai berita ini diturunkan, penyebab kebakaran belum dapat dipastikan. Sebab, polisi baru akan memulai proses penyelidikan.
Kondisi buruh pabrik garmen di negara eskportir pakaian terbesar kedua setelah China itu memang jauh dari kesejahteraan. Di pabrik garmen Smart, upah kerja para buruh dalam sebulan hanya dihargai USD 37 per bulan atau sekira Rp 365 ribu per bulan.
Kebakaran dahsyat terakhir kali terjadi pada akhir November lalu di pabrik garmen Tazreen. Dalam insiden itu, 111 karyawan pabrik tewas akibat menghirup asap dan jatuh dari lantai atas. Selain korban tewas, kebakaran ini juga melukai 150 lainnya.
Buntut dari kebakaran tersebut, Ribuan pekerja tekstil yang marah menggelar aksi demonstrasi di pinggiran kota Dhaka. Mereka menuntut pihak-pihak yang bertanggung jawab atas bencana ini dihukum.
(esn)