Chavez memulai fase baru pengobatan kanker di Kuba
A
A
A
Sindonews.com – Presiden Venezuela Hugo Chavez telah selesai menjalani tahap pertama pemulihan pasca operasi kanker. “Kini, ia akan memulai tahap kedua dari pengobatannya,” ujar Wakil Presiden Venezuela, Nicolas Maduro, Minggu (20/1/2013).
Maduro menyatakan, bahwa dia akan berbagi informasi lebih lanjut tentang tahap kedua pemulihan Chavez ini, setelah ia menerima laporan medis resmi. Maduro menyampaikan hal ini dalam sebuah wawancara yang disiarkan oleh stasiun televisi swasta Televen.
Chavez sendiri akhirnya tak bisa menghadiri upacara pelantikan dirinya sebagai Presiden terpilih Venezuel pada 10 Januari lalu. Pasalnya, ia masih belum pulih dari operasi kanker yang dilakukan di Havana, Kuba pada 11 Desember silam.
Kondisi ini menimbulkan kecaman dari kelompok oposisi. Sebab, menurut konstitusi, bila presiden terpilih tak bisa hadir pada upacara pelantikan, maka akan dilakukan pemilihan ulang dalam kurun 30 hari mendatang.
Namun Maduro menegaskan, bahwa cepat atau lambat Chavez pasti akan kembali ke Venezuela. "Sementara itu, kami telah memberitahu Chavez, keluarganya, dan rakyat Venezuela bahwa tim pemerintah yang telah terbentuk akan bekerja dengan berbagai pihak," katanya.
Maduro menambahkan, bahwa rencana oposisi untuk menyebabkan gangguan negara dengan menyebarkan isu tentang kesehatan presiden, bisa digagalkan. "Ada rencana untuk mencoba menempatkan negara dalam kekacauan. Pemerintah telah berhasil mengakhiri kekerasan tersebut di 10 kota," jelas Maduro.
Maduro menyatakan, bahwa dia akan berbagi informasi lebih lanjut tentang tahap kedua pemulihan Chavez ini, setelah ia menerima laporan medis resmi. Maduro menyampaikan hal ini dalam sebuah wawancara yang disiarkan oleh stasiun televisi swasta Televen.
Chavez sendiri akhirnya tak bisa menghadiri upacara pelantikan dirinya sebagai Presiden terpilih Venezuel pada 10 Januari lalu. Pasalnya, ia masih belum pulih dari operasi kanker yang dilakukan di Havana, Kuba pada 11 Desember silam.
Kondisi ini menimbulkan kecaman dari kelompok oposisi. Sebab, menurut konstitusi, bila presiden terpilih tak bisa hadir pada upacara pelantikan, maka akan dilakukan pemilihan ulang dalam kurun 30 hari mendatang.
Namun Maduro menegaskan, bahwa cepat atau lambat Chavez pasti akan kembali ke Venezuela. "Sementara itu, kami telah memberitahu Chavez, keluarganya, dan rakyat Venezuela bahwa tim pemerintah yang telah terbentuk akan bekerja dengan berbagai pihak," katanya.
Maduro menambahkan, bahwa rencana oposisi untuk menyebabkan gangguan negara dengan menyebarkan isu tentang kesehatan presiden, bisa digagalkan. "Ada rencana untuk mencoba menempatkan negara dalam kekacauan. Pemerintah telah berhasil mengakhiri kekerasan tersebut di 10 kota," jelas Maduro.
(esn)