Mesir bebaskan 378 perusuh
A
A
A
Sindonews.com - Pengadilan Mesir membebaskan 378 orang terdakwa perusuh dan pelaku pengerusakan, Sabtu (19/1/2013). Mereka ditahan setelah terlibat bentrok dengan petugas kepolisian di tengah aksi demonstrasi di pusat Ibu Kota Kairo pada akhir 2011 lalu.
Keputusan tersebut datang setelah Presiden Mesir Mohamed Morsi memberikan grasi pada para tersangka. Menurut pihak pengadilan Mesir, diantara tahanan yang dibebasakan terdapat 50 orang anak di bawah umur, tiga wanita, tiga warga Amerika Serikat dan seorang warga Suriah.
Menanggapi putusan pengadilan, banyak tahanan yang tidak menginginkan bebas setelah mendapat pengampunan Presiden. Mereka ingin dibebaskan setelah menjalani proses pengadilan. Untuk diketahui, Morsi memberikan grasi pada semua orang yang ditahan dan dihukum atas semua tuduhan 9 Oktober 2012 lalu.
Para tahanan ditangkap terkait pemberontakan terhadap pemerintah Mesir sejak 25 Januari 2011 sampai 30 Juni 2012 lalu. Selain itu, sebagian dari mereka juga ditahan saat terjadi bentrokan antara warga ratusan warga Mesir dan polisi tak dapat dihindari pada November 2011 lalu di alun-alun kota Tahrir. Sedikitnya 40 orang dilaporkan tewas, sementara ribuan pasukan kepolisian menderita luka-luka dalam bentrok tersebut.
Keputusan tersebut datang setelah Presiden Mesir Mohamed Morsi memberikan grasi pada para tersangka. Menurut pihak pengadilan Mesir, diantara tahanan yang dibebasakan terdapat 50 orang anak di bawah umur, tiga wanita, tiga warga Amerika Serikat dan seorang warga Suriah.
Menanggapi putusan pengadilan, banyak tahanan yang tidak menginginkan bebas setelah mendapat pengampunan Presiden. Mereka ingin dibebaskan setelah menjalani proses pengadilan. Untuk diketahui, Morsi memberikan grasi pada semua orang yang ditahan dan dihukum atas semua tuduhan 9 Oktober 2012 lalu.
Para tahanan ditangkap terkait pemberontakan terhadap pemerintah Mesir sejak 25 Januari 2011 sampai 30 Juni 2012 lalu. Selain itu, sebagian dari mereka juga ditahan saat terjadi bentrokan antara warga ratusan warga Mesir dan polisi tak dapat dihindari pada November 2011 lalu di alun-alun kota Tahrir. Sedikitnya 40 orang dilaporkan tewas, sementara ribuan pasukan kepolisian menderita luka-luka dalam bentrok tersebut.
(esn)