Dekrit jadi bukti Chavez masih berkuasa
A
A
A
Sindonews.com - Menteri Luar Negeri Venezuela yang baru terpilih, Elias Jaua, menyatakan bahwa dekrit yang menempatkannya di jabatan itu sebagai bukti bahwa Presiden Hugo Chavez masih berkuasa di negara tersebut.
Jaua ditunjuk melalui dekrit yang ditandatangani Chavez yang saat ini masih dirawat di sebuah rumah sakit di Havana. Chavez masih menjalani perawatan setelah mengalami komplikasi selama operasi kanker yang keempat.
”Jika saya menteri luar negeri, ini karena Presiden Chavez memerintah dan membuat keputusan,” ujar Jaua kepada stasiun radio Kolombia, dikutip AFP. Dekrit itu dikritik oposisi Venezuela.
Dekrit nomor 9.351 tersebut menulis lokasi ”Caracas” dan memuat tanda tangan Chavez yang dioperasi di Kuba pada 11 Desember dan tidak terlihat di publik selama lebih satu bulan. Anggota parlemen oposisi Carlos Berrizbeitia menyatakan ada keraguan yang masuk akal mengenai keaslian tanda tangan Chavez dalam dekrit tersebut.
Dia mendesak pemerintah mengeluarkan dokumen asli dekrit itu. ”Tidak mungkin presiden menandatangani dekrit itu di Caracas, karena setiap orang tahu dia di Havana,” tuturnya kepada media lokal.
Sementara itu,Wakil Presiden Venezuela Nicolas Maduro mendesak oposisi untuk meminta maaf kepada publik karena menuduh tanda tangan Chavez itu palsu. Pemerintah Venezuela juga merilis informasi minimal tentang kondisi Chavez,58.
Chavez tidak dapat menghadiri pelantikan yang dijadwalkan pada 10 Januari karena kondisi kesehatannya memburuk. Pelantikannya telah ditunda untuk jangka waktu yang tidak terbatas.
Panama juga memecat duta besarnya untuk Organisasi Negara- negara Amerika (OAS), Guillermo Cochez, setelah dia mempertanyakan dukungan lembaga regional itu pada keputusan Mahkamah Agung (MA) Venezuela untuk menunda pelantikan Chavez.
Kementerian Luar Negeri Panama menyatakan adanya perbedaan sikap politik dengan Cochez terkait pemecatannya.Kemenlu Panama juga menyatakan bahwa Cochez meralat pernyataannya. Namun, Cochez menegaskan bahwa dirinya tidak menyesal telah mengkritik OAS.
”Saya tidak akan pernah mendukung OAS atau forum lainnya yang didukung negara saya sejak lama, Tuhan tahu mengapa kekacauan tetap terjadi di Venezuela,” tuturnya, sebelum dia secara resmi melepas jabatannya. Banyak warga Venezuela sulit memercayai bahwa Chavez tidak muncul ke publik karena dia sudah tidak mampu melakukannya.
Jaua ditunjuk melalui dekrit yang ditandatangani Chavez yang saat ini masih dirawat di sebuah rumah sakit di Havana. Chavez masih menjalani perawatan setelah mengalami komplikasi selama operasi kanker yang keempat.
”Jika saya menteri luar negeri, ini karena Presiden Chavez memerintah dan membuat keputusan,” ujar Jaua kepada stasiun radio Kolombia, dikutip AFP. Dekrit itu dikritik oposisi Venezuela.
Dekrit nomor 9.351 tersebut menulis lokasi ”Caracas” dan memuat tanda tangan Chavez yang dioperasi di Kuba pada 11 Desember dan tidak terlihat di publik selama lebih satu bulan. Anggota parlemen oposisi Carlos Berrizbeitia menyatakan ada keraguan yang masuk akal mengenai keaslian tanda tangan Chavez dalam dekrit tersebut.
Dia mendesak pemerintah mengeluarkan dokumen asli dekrit itu. ”Tidak mungkin presiden menandatangani dekrit itu di Caracas, karena setiap orang tahu dia di Havana,” tuturnya kepada media lokal.
Sementara itu,Wakil Presiden Venezuela Nicolas Maduro mendesak oposisi untuk meminta maaf kepada publik karena menuduh tanda tangan Chavez itu palsu. Pemerintah Venezuela juga merilis informasi minimal tentang kondisi Chavez,58.
Chavez tidak dapat menghadiri pelantikan yang dijadwalkan pada 10 Januari karena kondisi kesehatannya memburuk. Pelantikannya telah ditunda untuk jangka waktu yang tidak terbatas.
Panama juga memecat duta besarnya untuk Organisasi Negara- negara Amerika (OAS), Guillermo Cochez, setelah dia mempertanyakan dukungan lembaga regional itu pada keputusan Mahkamah Agung (MA) Venezuela untuk menunda pelantikan Chavez.
Kementerian Luar Negeri Panama menyatakan adanya perbedaan sikap politik dengan Cochez terkait pemecatannya.Kemenlu Panama juga menyatakan bahwa Cochez meralat pernyataannya. Namun, Cochez menegaskan bahwa dirinya tidak menyesal telah mengkritik OAS.
”Saya tidak akan pernah mendukung OAS atau forum lainnya yang didukung negara saya sejak lama, Tuhan tahu mengapa kekacauan tetap terjadi di Venezuela,” tuturnya, sebelum dia secara resmi melepas jabatannya. Banyak warga Venezuela sulit memercayai bahwa Chavez tidak muncul ke publik karena dia sudah tidak mampu melakukannya.
(esn)