Tentara Aljazair klaim berhasil bebaskan 650 sandera
A
A
A
Sindonews.com - Sebuah operasi penyelamatan yang dilakukan tentara Aljazair, Jumat (18/1/2013), berhasil membebaskan hampir 650 sandera, termasuk sekitar 70 warga asing, yang sebelumnya sempat diculik oleh kaum militan Islam di ladang gas Amenas.
"Hampir 650 sandera yang ditahan dalam serangan yang dilakukan pada Rabu 16 Januari oleh kelompok teroris, berhasil dibebaskan. Di antara mereka, 573 adalah warga Aljazair dan lebih dari setengah dari 132 sandera asing telah dibebaskan oleh pasukan khusus Aljazair,” sebut laporan kantor berita APS.
Menurut laporan itu, pasukan khusus Aljazair masih berusaha membebaskan sandera yang tidak diketahui jumlahnya, yang ditahan di berbagai bagian dari komplek ladang gas tersebut.
"Tentara sedang mencoba untuk mencapai solusi damai sebelum menetralkan kelompok teroris yang bersembunyi di pabrik dan membebaskan sekelompok sandera masih ditahan di sana," lanjut laporan tersebut.
Operasi penyelamatan militer diluncurkan pada Kamis 17 Januari, setelah para penculik menangkap para sandera di pabrik gas tersebut. Serangan ini dilakukan sebagai aksi balasan atas dukungan Aljazair untuk serangan udara Perancis di Mali.
Para penculik mengatakan, 34 tawanan telah tewas dalam serangan itu. Tetapi sebuah sumber keamanan Aljazair menyatakan, jumlah korban terlalu dilebih-lebihkan. Sumber itu juga menyatakan, bahwa 18 dari total 30 teroris yang terlibat dalam aksi itu telah berhasil dilumpuhkan.
"Hampir 650 sandera yang ditahan dalam serangan yang dilakukan pada Rabu 16 Januari oleh kelompok teroris, berhasil dibebaskan. Di antara mereka, 573 adalah warga Aljazair dan lebih dari setengah dari 132 sandera asing telah dibebaskan oleh pasukan khusus Aljazair,” sebut laporan kantor berita APS.
Menurut laporan itu, pasukan khusus Aljazair masih berusaha membebaskan sandera yang tidak diketahui jumlahnya, yang ditahan di berbagai bagian dari komplek ladang gas tersebut.
"Tentara sedang mencoba untuk mencapai solusi damai sebelum menetralkan kelompok teroris yang bersembunyi di pabrik dan membebaskan sekelompok sandera masih ditahan di sana," lanjut laporan tersebut.
Operasi penyelamatan militer diluncurkan pada Kamis 17 Januari, setelah para penculik menangkap para sandera di pabrik gas tersebut. Serangan ini dilakukan sebagai aksi balasan atas dukungan Aljazair untuk serangan udara Perancis di Mali.
Para penculik mengatakan, 34 tawanan telah tewas dalam serangan itu. Tetapi sebuah sumber keamanan Aljazair menyatakan, jumlah korban terlalu dilebih-lebihkan. Sumber itu juga menyatakan, bahwa 18 dari total 30 teroris yang terlibat dalam aksi itu telah berhasil dilumpuhkan.
(esn)