Ribuan warga Irak kembali protes pemerintah
Ribuan warga Irak kembali protes pemerintah
A
A
A
Sindonews.com - Ribuan warga Irak turun ke jalan usai melaksanakan solat Jumat guna melancarakan aksi protes dan melayangkan beberapa tuntutan kepada pemerintah Irak di Ibu Kota Baghdad dan sejumlah wilayah lainnya yang dihuni mayoritas kaum Sunni , Jumat (18/1/2013). Aksi tersebut semakin memperkeruh kondisi politik di Irak.
Di wilayah utara Barat Baghdad, sekitar 400 orang berkumpul di luar masjid Najib Basha, sementara ribuan orang berkumpul di Kota Samarra untuk tujuan yang sama. Dalam aksinya, para pengunjuk rasa menuntut pemerintah Irak mereformasi undang-undang anti teror yang ditujukan kepada muslim Sunni dan menyerukan pengulingan Perdana Menteri Nuri al-Maliki.
"Jangan berikan ruang pada mereka yang mengambil hak Anda, meskipun mereka bertugas melindungi Anda," ungkap Adnan al-Naimi, imam di Najib Basha mengutip ucapan para pengunjuk rasa.
"Kami tidak ingin komite, yang kami inginkan adalah hak-hak kami (merujuk pada sebuah komite yang dibentuk oleh Maliki untuk menjawaban sejumlah tuntutan pengunjuk rasa)," lanjutnya.
"Hentikan semua ketidakadilan ini dan lepaskan para tahanan," seperti ditulis dalam sejumlah spanduk besar yang diusung para pengunjuk rasa.
Aksi unjuk rasa tersebut digelar setelah pemerintah membebaskan 400 tahanan yang ditahan tanpa sebab dalam jangka waktu yang sangat lama. Aksi tersebut merupakan aksi unjuk rasa lanjutan anti pemerintah yang telah berlangsung sejak 23 Desember.
Di wilayah utara Barat Baghdad, sekitar 400 orang berkumpul di luar masjid Najib Basha, sementara ribuan orang berkumpul di Kota Samarra untuk tujuan yang sama. Dalam aksinya, para pengunjuk rasa menuntut pemerintah Irak mereformasi undang-undang anti teror yang ditujukan kepada muslim Sunni dan menyerukan pengulingan Perdana Menteri Nuri al-Maliki.
"Jangan berikan ruang pada mereka yang mengambil hak Anda, meskipun mereka bertugas melindungi Anda," ungkap Adnan al-Naimi, imam di Najib Basha mengutip ucapan para pengunjuk rasa.
"Kami tidak ingin komite, yang kami inginkan adalah hak-hak kami (merujuk pada sebuah komite yang dibentuk oleh Maliki untuk menjawaban sejumlah tuntutan pengunjuk rasa)," lanjutnya.
"Hentikan semua ketidakadilan ini dan lepaskan para tahanan," seperti ditulis dalam sejumlah spanduk besar yang diusung para pengunjuk rasa.
Aksi unjuk rasa tersebut digelar setelah pemerintah membebaskan 400 tahanan yang ditahan tanpa sebab dalam jangka waktu yang sangat lama. Aksi tersebut merupakan aksi unjuk rasa lanjutan anti pemerintah yang telah berlangsung sejak 23 Desember.
(esn)
Explore More