Kanada tidak akan kirim pasukan ke Mali

Sindonews.com - Perdana Menteri Kanada Stephen Harper menegaskan bahwa negaranya tidak akan mengirim pasukan ke Mali. Hal ini disampaikan dalam sebuah konferensi pers bersama dengan Thomas Boni Yayi, Presiden Republik Benin dan ketua Uni Afrika.

"Pemerintah Kanada tidak mempertimbangkan misi militer langsung Kanada," kata Harper. Tapi dia menekankan, bahwa pengembangan sebuah wilayah teroris di seluruh Afrika tengah akan menjadi perhatian besar untuk semua orang di komunitas internasional.

Menurut Harper, Kanada sangat prihatin dengan situasi di Mali. “Kami akan berkonsentrasi pada upaya memberikan bantuan kemanusiaan dan negosiasi diplomatik dengan sekutu-sekutu di Afrika dan Barat,” ujar Harper.

Pekan lalu, Menteri Pertahanan Kanada Peter MacKay mengatakan, bahwa Kanada bersedia mengirim pasukan untuk membantu melatih pasukan Afrika.

Bulan lalu, sebuah resolusi Dewan Keamanan PBB mendukung usulan untuk mengirim pasukan Afrika yang dipimpin 3.300 tentara ke Mali dan menyerukan negara-negara anggota untuk menyumbang pasukan, peralatan dan dukungan lain kepada Mali.

Negara itu memang sedang terkurung wilayah daratan yang dilanda kudeta militer sejak Maret 2012. Di wilayah itu juga bercokol kaum militan yang memiliki kaitan dengan al-Qaeda. Sementara kelompok Maghreb Islam, yang dikenal sebagai AQIM, telah menguasai wilayah utara negara itu.