Chuck Hagel gantikan Panetta pimpin Pentagon
A
A
A
Sindonews.com – Presiden AmerikaSerikat (AS) Barack Obama menunjuk Charles “Chuck” Hagel untuk menggantikan Leon Panetta sebagai Menteri Pertahanan. Banyak pihak menyayangkan pilihan Obama tersebut karena Hagel dikenal terlalu keras terhadap Israel dan terlalu lunak dengan Iran.
Selain itu, Obama menjatuhkan pilihan terhadap John Brennan sebagai Direktur Badan Intelijen Pusat (CIA) AS. Pilihan Obama itu seperti bakal mendapatkan dukungan. Namun,beberapa tokoh Republikan bakal memberikan perlawanan keras terhadap Hagel. “Chuck Hagel merupakan pemimpin yang diinginkan oleh para tentara kita. Dia adalah pahlawan Amerika,” kata Obama dikutip AFP.
Hagel dipuji sebagai pahlawan perang dan mendapatkan dua medali Jantung Ungu, karena dia pernah berperang di Vietnam. “Ketika Chuck terkena serpihan peluru meriam, saudara lelakinya berusaha menyelamatkannya. Ketika saudara lelakinya terluka akibat ranjau, Chuck berusaha mengorbankan hidupnya dengan menarik saudaranya itu hingga selamat,” papar Obama.
Hagel pun pernah menerima medali Vietnamese Cross of Gallantry, penghargaan dari pemerintahan Vietnam atas keberanian dalam peperangan. Obama menggambarkan Hagel sebagai seseorang yang sangat sempurna dan telah terbentuk. “Hal terpenting, Chuck mengetahui perang bukan dari hal yang abstrak. Dia memahami bahwa mengirimkan anak muda Amerika untuk berperang dan berdarah di lumpur dan kotoran,” ujar Obama.
Nominasi Hagel, kata Obama, merupakan sebuah sejarah. Pasalnya, Hagel merupakan orang pertama yang pernah menjadi prajurit militer yang kemudian menjabat sebagai menteri pertahanan. Beberapa kubu Republikan sulit memaafkannya karena Hagel, 66, mengkritik mantan presiden George W Bush dalam perang Irak. Kedekatan Hagel dengan Obama menjadikannya dijuluki sebagai pengkhianat oleh koleganya dari Partai Republik.
Banyak Republikan menganggap Hagel menentang kebijakan AS yang berpihak kepada Israel. Dia juga berulang kali menentang sanksi AS terhadap Iran. Apalagi,dia pernah membuat pidato yang memicu kontroversi mengenai pengaruh “Lobi Yahudi” di Washington. Senator Republikan Lindsey Graham menyebut Hagel menteri pertahanan yang paling antagonis terhadap Israel dalam sejarah AS.
Senator Republikan lainnya, John Cornyn dari Texas, juga menetang penunjukan Hagel. “Nominasi Hagel sebagai pesan buruk yang harus kita kirimkan kepada teman kita, Israel, dan menentramkan sekutu kita di Timur Tengah,” ujar Cornyn.
Hagel membantah semua tudingan miring tersebut. Dalam wawancara dengan The Lincoln Journal Star, dia menjelaskan bahwa tidak ada bukti bahwa dirinya merupakan orang yang anti-Israel.“Tidak ada masalah saya yang pernah menyakiti Israel,” papar Hagel.
Berbeda dengan Hagel, bagi Brennan, 57, mungkin lebih mudah mendapatkan dukungan Senat. Mantan Agen CIA yang pernah bertugas selama 25 tahun itu dikenal sangat paham mengenai isu Timur Tengah.
Selain itu, Obama menjatuhkan pilihan terhadap John Brennan sebagai Direktur Badan Intelijen Pusat (CIA) AS. Pilihan Obama itu seperti bakal mendapatkan dukungan. Namun,beberapa tokoh Republikan bakal memberikan perlawanan keras terhadap Hagel. “Chuck Hagel merupakan pemimpin yang diinginkan oleh para tentara kita. Dia adalah pahlawan Amerika,” kata Obama dikutip AFP.
Hagel dipuji sebagai pahlawan perang dan mendapatkan dua medali Jantung Ungu, karena dia pernah berperang di Vietnam. “Ketika Chuck terkena serpihan peluru meriam, saudara lelakinya berusaha menyelamatkannya. Ketika saudara lelakinya terluka akibat ranjau, Chuck berusaha mengorbankan hidupnya dengan menarik saudaranya itu hingga selamat,” papar Obama.
Hagel pun pernah menerima medali Vietnamese Cross of Gallantry, penghargaan dari pemerintahan Vietnam atas keberanian dalam peperangan. Obama menggambarkan Hagel sebagai seseorang yang sangat sempurna dan telah terbentuk. “Hal terpenting, Chuck mengetahui perang bukan dari hal yang abstrak. Dia memahami bahwa mengirimkan anak muda Amerika untuk berperang dan berdarah di lumpur dan kotoran,” ujar Obama.
Nominasi Hagel, kata Obama, merupakan sebuah sejarah. Pasalnya, Hagel merupakan orang pertama yang pernah menjadi prajurit militer yang kemudian menjabat sebagai menteri pertahanan. Beberapa kubu Republikan sulit memaafkannya karena Hagel, 66, mengkritik mantan presiden George W Bush dalam perang Irak. Kedekatan Hagel dengan Obama menjadikannya dijuluki sebagai pengkhianat oleh koleganya dari Partai Republik.
Banyak Republikan menganggap Hagel menentang kebijakan AS yang berpihak kepada Israel. Dia juga berulang kali menentang sanksi AS terhadap Iran. Apalagi,dia pernah membuat pidato yang memicu kontroversi mengenai pengaruh “Lobi Yahudi” di Washington. Senator Republikan Lindsey Graham menyebut Hagel menteri pertahanan yang paling antagonis terhadap Israel dalam sejarah AS.
Senator Republikan lainnya, John Cornyn dari Texas, juga menetang penunjukan Hagel. “Nominasi Hagel sebagai pesan buruk yang harus kita kirimkan kepada teman kita, Israel, dan menentramkan sekutu kita di Timur Tengah,” ujar Cornyn.
Hagel membantah semua tudingan miring tersebut. Dalam wawancara dengan The Lincoln Journal Star, dia menjelaskan bahwa tidak ada bukti bahwa dirinya merupakan orang yang anti-Israel.“Tidak ada masalah saya yang pernah menyakiti Israel,” papar Hagel.
Berbeda dengan Hagel, bagi Brennan, 57, mungkin lebih mudah mendapatkan dukungan Senat. Mantan Agen CIA yang pernah bertugas selama 25 tahun itu dikenal sangat paham mengenai isu Timur Tengah.
(esn)