Kebakaran hutan di Australia memasuki hari ke lima
A
A
A
Sindonews.com - Cuaca panas, kering, dan berangin membuat kebakaran hutan yang melanda negara bagian Tasmania, Australia, sejak akhir pekan lalu terus meluas. Sampai saat ini, Sejumlah petugas pemadam kebakaran masih berjuang memadamkan sejumlah titik kebakaran di wilayah News South Wales, Vivtoria, dan Tasmania.
Sampai Selasa (8/1/2013) sore, diperkirakan sudah 54 ribu hektar lahan hangus terbakar. Kebakaran juga menghanguskan ratusan rumah, peternakan, serta sejumlah properti berharga lainya. Sementara itu, ribuan orang terisolir dan ratusan orang masih hilang.
Sedikitnya 1.200 petugas pemadam kebakaran yang dilengkapi dengan 350 unit mobil pemadam kebakaran dan 63 pesawat telah dikerahkan untuk memadamkan kebakaran. Di New South Wales, petugas harus memadamkan 140 titik api.
Kebakaran hutan yang melanda New South Wales, Selatan Autralia Selatan menjadi kebakaran terparah dalam sejarah negara bagian itu. Pemerintah Autralia menyatakan, di beberapa titik kebakaran berpotensi menimbulkan bencana tambahan.
Kebakaran bisa kian meluas karena gelombang panas dan angin kencang. Akibat kebakaran, suhu di sebagian besar New South Wales, termasuk Sydney naik hingga 40 derajat Celsius di atas suhu normal. Guna mengantisipasi munculnya titik api baru, pemerintah melarang setiap warga menyalakan api dalam ruangan terbuka.
"Luar biasa panas. Muka saya rasanya seperti ditudungkan pengering rambut," ungkap Eva Toth, salah sorang warga.
Sampai Selasa (8/1/2013) sore, diperkirakan sudah 54 ribu hektar lahan hangus terbakar. Kebakaran juga menghanguskan ratusan rumah, peternakan, serta sejumlah properti berharga lainya. Sementara itu, ribuan orang terisolir dan ratusan orang masih hilang.
Sedikitnya 1.200 petugas pemadam kebakaran yang dilengkapi dengan 350 unit mobil pemadam kebakaran dan 63 pesawat telah dikerahkan untuk memadamkan kebakaran. Di New South Wales, petugas harus memadamkan 140 titik api.
Kebakaran hutan yang melanda New South Wales, Selatan Autralia Selatan menjadi kebakaran terparah dalam sejarah negara bagian itu. Pemerintah Autralia menyatakan, di beberapa titik kebakaran berpotensi menimbulkan bencana tambahan.
Kebakaran bisa kian meluas karena gelombang panas dan angin kencang. Akibat kebakaran, suhu di sebagian besar New South Wales, termasuk Sydney naik hingga 40 derajat Celsius di atas suhu normal. Guna mengantisipasi munculnya titik api baru, pemerintah melarang setiap warga menyalakan api dalam ruangan terbuka.
"Luar biasa panas. Muka saya rasanya seperti ditudungkan pengering rambut," ungkap Eva Toth, salah sorang warga.
(esn)